Akuisisi Kookmin Bank terhadap Bukopin Segera Tuntas
Langkah KB Kookmin Bank untuk mengambil alih saham PT Bank Bukopin Tbk, sekaligus menyuntikkan modal segar, dinilai sudah tepat untuk kembali mengencangkan roda bisnis Bukopin.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Proses aksi korporasi KB Kookmin Bank untuk menjadi pemegang saham pengendali PT Bank Bukopin Tbk akan segera rampung. Aksi ini diyakini dapat memperkuat jaringan bisnis dan memperlonggar likuiditas Bank Bukopin di tengah lesunya industri keuangan akibat pandemi Covid-19.
Saat dihubungi pada Senin (29/6/2020), Direktur Utama Bank Bukopin Rivan Purwantono membenarkan proses uji tuntas antara Kookmin Bank dan Bank Bukopin telah mencapai tahap final. Saat ini, kedua pihak bersama-sama melengkapi proses yang diperlukan untuk merealisasikan Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali Bukopin.
Menurut dia, kehadiran Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali Bukopin dapat memperluas jaringan bisnis Bukopin kepada nasabah korporasi yang terafiliasi dengan jaringan grup bank asal Korea Selatan ini. Selain itu, kemitraan kedua bank juga diyakini mampu memperkuat segmen kredit UMKM dan konsumer Bank Bukopin.
”Kookmin Bank dan Bank Bukopin memiliki inti bisnis yang serupa, yakni di bidang usaha kecil dan menegah, serta konsumer,” katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas, per 11 Juni 2020, Kookmin Bank telah merealisasikan komitmennya untuk menjadi pemegang saham pengendali Bank Bukopin dengan penempatan dana sebanyak 200 juta dollar AS (Rp 2,8 triliun). Sebelumnya, sejak Juli 2018, Kookmin Bank telah tercatat sebagai pemegang saham terbesar kedua Bank Bukopin.
Per 11 Juni 2020, Kookmin Bank telah merealisasikan komitmennya untuk menjadi pemegang saham pengendali Bank Bukopin.
Rivan mengatakan, meski dalam waktu dekat Kookmin Bank telah menjadi pemegang saham pengendali, perseroan akan tetap fokus pada segmen UMKM dan konsumer, setidaknya hingga enam bulan ke depan. Hal ini sesuai dengan rencana Bisnis Bank 2020. Di samping itu, Bank Bukopin juga berupaya memperkuat proposisi nilai, produktivitas penjualan, serta kapasitas sumber daya manusia.
Dalam keterangan tertulis, Direktur Operasi dan TI Bank Bukopin Adhi Brahmantya menyatakan, akuisisi Kookmin Bank terhadap Bank Bukopin merupakan pertanda positif di tengah lesunya sentimen pasar terhadap ekspansi bisnis dan perekonomian.
”Proses akuisisi ini adalah langkah nyata dari optimisme terhadap Bank Bukopin sebagai bank penyalur kredit UMKM konsumer dengan potensi pertumbuhan yang berkelanjutan ke depannya,” ujarnya.
Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK Anto Prabowo mengatakan, otoritas masih belum mendapat laporan terbaru dari kelanjutan proses uji tuntas Kookmin Bank. Namun, penambahan modal dipastikan terus berlanjut.
Sebelumnya, pihak OJK menerima pernyataan Kookmin Bank, grup finansial terbesar di Korea Selatan,yang saat ini memiliki 22 persen saham Bank Bukopin telah siap menjadi pemegang saham pengendali mayoritas dengan mengambil alih kepemilikan sekurang-kurangnya 51 persen saham Bank Bukopin.
”Kookmin Bank saat ini telah menyediakan sejumlah dana di escrow account untuk menjadi pemegang saham pengendali dalam memperkuat permodalan dan likuiditas Bank Bukopin, termasuk membentuk manajemen yang profesional untuk mendukung inisiatif peningkatan bisnis,” ujar Anto.
Secara terpisah, pengamat perbankan Paul Sutaryono menilai, pandemi Covid-19 membuat persaingan bisnis industri perbankan semakin ketat dengan tantangan berupa pengetatan likuiditas di tengah perebutan dana murah. Hal ini membuat masuknya Kookmin Bank sebagai Pemegang Saham Pengendali tepat dalam memperkuat bisnis Bank Bukopin.
”Kookmin Bank itu bank terbesar di Korea Selatan. Likuiditas Bank Bukopin bisa menjadi semakin perkasa dalam menghadapi persaingan bisnis perbankan yang semakin sengit,” katanya.