Panglima TNI dan Kapolri Blusukan di Pasar Singosari Malang
Panglima TNI dan Kapolri blusukan di Pasar Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Mereka melihat pendisiplinan protokol kesehatan di pasar itu.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Polri Jenderal (Pol) Idham Azis, Sabtu (20/6/2020), blusukan di Pasar Singosari di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Malang M Sanusi, keduanya berkeliling masuk pasar tradisional itu.
”(Kami) menyaksikan secara langsung pendisiplinan protokol kesehatan. Saya lihat di lapangan semua dilaksanakan sesuai prosedur yang ada. Yang pertama kebijakan dari pemerintah daerah memberlakukan ganjil genap untuk para pedagang,” ujar Hadi seusai meninjau pasar.
Langkah selanjutnya yang dilakukan pemerintah daerah, lanjut Hadi, untuk pedagang los, dilakukan malam hari. Demikian pula pedagang lain di pinggir jalan juga dilaksanakan dengan cara menjaga jarak. Temperatur tubuh pengunjung juga dipantau. Mereka diminta mencuci tangan, baru kemudian dipersilakan masuk.
”Di dalam juga ada anggota TNI/Polri mengingatkan supaya mereka menggunakan masker dan menjaga jarak. Itu semua prosedur yang diterapkan agar masyarakat aman dari Covid-19. Sudah dilaksanakan dengan baik di sini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang Agung Purwanto, yang ditemui secara terpisah, di Pasar Singosari, mengatakan, semua pasar di wilayahnya dipantau. Di Kabupaten Malang terdapat 34 pasar tradisional, 16 pasar hewan, dan 84 pasar desa dengan jumlah pedagang sekitar 15.000 orang.
Di dalam juga ada anggota TNI/Polri mengingatkan supaya mereka menggunakan masker dan menjaga jarak. Itu semua prosedur yang diterapkan agar masyarakat aman dari Covid-19. Sudah dilaksanakan dengan baik di sini. (Hadi Tjahjanto)
Namun, lanjut Agung, dari puluhan pasar yang ada, tiga pasar mendapat pencermatan lebih, yakni Singosari, Lawang, dan Karangploso. Hal ini dilakukan karena kasus Covid-19 di ketiga kecamatan itu paling menonjol dibandingkan dengan daerah lain.
Berdasarkan Data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Malang per 19 Juni di Kecamatan Lawang, terdapat 36 pasien terkonfirmasi positif, 39 pasien dalam pengawasan (PDP), dan 56 orang dalam pemantauan (ODP). Adapun di Singosari terdapat 58 orang positif, 108 PDP, dan 65 ODP. Di Karangploso ada 14 kasus positif, 26 PDP, dan 23 ODP.
Mengacu pada data Satgas Covid-19 Jawa Timur, hingga 19 Juni, total kasus positif di Kabupaten Malang 164 kasus positif, 383 PDP, dan 958 ODP. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan dua daerah lainnya di Malang Raya. Di Kota Malang terdapat 128 kasus positif, 302 PDP, dan 958 PDP. Di Kota Batu 54 kasus positif, 97 PDP, dan 314 ODP.
Tes cepat bergelombang
Menurut Agung, untuk mengantisipasi penularan Covid-19, dinas kesehatan setempat telah melakukan tes cepat secara bergelombang terhadap 793 pedagang di sembilan pasar.
”Hasilnya ada satu-dua yang reaktif. Mereka yang reaktif kami minta mengisolasi diri selama dua pekan. Ada juga yang dibawa ke tempat isolasi di rumah susun sewa ASN (aparatur sipil negara) di Kepanjen,” katanya.
Disinggung soal rencana yang sempat mengemuka tentang penutupan Pasar Lawang, Agung mengatakan,pihaknya tidak punya maksud menutup pasar itu dengan alasan menjadi sentra kebutuhan warga. Pihaknya hanya meminta para pedagang menaati protokol kesehatan.
Sepanjang Jumat (19/6/2020), Pasar Lawang tidak beroperasi sehari lantaran dalam proses penyemprotan cairan disinfektan secara menyeluruh. Seperti diketahui, sebelumnya di Pasar Lawang terdapat satu pedagang yang dinyatakan positif Covid-19.