logo Kompas.id
EkonomiMasyarakat Menginap di Hotel...
Iklan

Masyarakat Menginap di Hotel untuk Rekreasi Aman

Sebagian masyarakat memilih mengatasi kejenuhan dengan menginap di hotel. Hotel yang menerapkan protokol kesehatan dinilai sebagai destinasi rekreasi yang aman untuk saat ini.

Oleh
ERIKA KURNIA
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/7m74e4NqM9TrrlfJ2YV7zwEsFtQ=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F20200612GER_Hotel-New-Normal6_1591948277.jpg
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO

Chef Hotel Santika Banyuwangi mengenakan masker, sarung tangan, dan face shield ketika menyiapkan hidangan bagi para tamu di Banyuwangi, Jumat (12/6/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah masyarakat memilih mengatasi kejenuhan karena tidak bisa berlibur ke luar kota dengan menginap di hotel. Mereka menilai, hotel yang menerapkan protokol kesehatan menjadi destinasi rekreasi yang aman untuk saat ini.

Sisca (28), seorang pekerja kesehatan di Jakarta, pekan lalu menghabiskan libur akhir pekan dengan menginap bersama dua sahabatnya di sebuah hotel bintang lima di bilangan Harmoni, Jakarta Pusat.

Selain tergoda dengan diskon menyewa kamar, ia juga senang bisa berlibur di hotel karena percaya dengan penerapan protokol kesehatan.

”Saat pertama datang, misalnya, kami diminta mengisi formulir riwayat perjalanan dan kesehatan serta tamu dan petugas harus pakai masker dan hand sanitizer. Selama di dalam kamar juga aman, bahkan sarapan diantar petugas yang memakai masker dan sarung tangan,” katanya saat dihubungi Kompas, Rabu (17/6/2020).

Widya Wulandari (30) belum lama ini juga membawa tiga anggota keluarganya menginap ke hotel di tengah Kota Jakarta karena bosan tinggal di rumah selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

https://cdn-assetd.kompas.id/BfZG61i-S89SJh1ws2lvjt-YL-Y=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F20200612GER_Hotel-New-Normal1_1591948229.jpg
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO

Karyawan Hotel Santika Banyuwangi mengenakan masker, sarung tangan, dan face shield ketika merapikan kamar yang akan digunakan tamu hotel di Banyuwangi, Jumat (12/6/2020).

”Rekreasi di hotel sebenarnya bukan hal baru buat kami. Bedanya, kalau dulu biasanya di luar kota, sekarang hanya bisa di Jakarta karena situasi. Namun, setidaknya kami bisa merasakan suasana baru untuk penyegaran,” katanya.

Selain faktor suasana, hotel juga ia pilih karena keyakinan akan penerapan standar keamanan dan kesehatan untuk penghuninya.

Baca juga : Kedisiplinan dan Kesiapan Daerah Kunci Pembukaan Destinasi di Masa Pandemi Covid-19

Tren masyarakat untuk berkreasi di hotel pun mulai terbaca dari pergerakan kunjungan tamu di jaringan hotel Artotel. Director of Marketing & Communication Artotel Group Yulia Maria mengatakan, tren ini terlihat sejak awal Juni.

”Mulai Juni kami melihat sudah ada permintaan pasar di hotel di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Bandung. Di akhir pekan, okupansi (keterisian) bisa sampai 40 persen,” katanya saat dihubungi terpisah.

Iklan

Tingkat kunjungan tamu hotel di akhir pekan tersebut lebih tinggi dibanding hari biasa yang masih di kisaran 10 sampai 20 persen. Tingkat okupansi yang rendah tersebut sudah terjadi di Artotel sejak pembatasan sosial diterapkan di sejumlah daerah.

https://cdn-assetd.kompas.id/LEmOD7pKq8dMxLVfkT_TY8xZ5Ic=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F68404a8c-fc7b-482f-85b4-799233c53af6_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Petugas Hotel Santika Premiere Bintaro di Tangerang Selatan, Sabtu (6/6/2020), membersihkan dan merapikan kamar hotel dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Dengan dimulainya tatanan normal baru, seperti di Jakarta, ia memastikan Artotel’ akan mengikuti protokol keamanan dan kesehatan yang ditetapkan WHO dan pemerintah.

”Kami yakin dengan fasilitas yang kami berikan dan pelayanan terbaik. Dengan adanya pemberlakuan protokol, kami berlakukan semua dan lebih ditingkatkan lagi dengan bekerja sama dengan vendor kesehatan terverifikasi. Kami bahkan membuat kampanye ’New Life Style’,” imbuhnya.

Rencana berlibur

Survei Wego, marketplace pariwisata, terkait tren dan preferensi wisata pascapandemi Covid-19 menemukan, liburan yang tidak jauh dari tempat tinggal atau dikenal dengan istilah staycation menjadi pilihan 26 persen (18 responden) dari total 70 responden Indonesia yang menyatakan telah merencanakan liburan.

Sebanyak 37 persen responden, yang disurvei pada 21 Mei sampai 5 Juni 2020, menyatakan keinginannya berlibur bersama keluarga. Lalu, liburan ke alam (13 persen) dan mudik ke kampung halaman (12 persen).

”Pelonggaran PSBB dan pembukaan penerbangan domestik bersyarat juga membawa angin segar bagi masyarakat. Sebanyak 63 persen responden berharap dapat segera melakukan perjalanan dalam kurun waktu 1-3 bulan mendatang,” kata Kaushal Pilikuli selaku Director Growth Marketing APAC Wego.

Baca juga : Wisata Domestik Bisa Jadi Andalan

Untuk urusan destinasi, tujuan domestik berada di urutan teratas. Sebanyak 44 persen responden menyatakan bahwa mereka akan mulai memesan tiket pesawat dan hotel jika karantina wilayah dibuka dan penerbangan domestik kembali beroperasi.

Sementara 22 persen responden lain menjawab akan melakukan pembelian tiket pesawat dan hotel apabila penerbangan internasional sudah dibuka. Sisanya menjawab bahwa mereka baru akan merencanakan liburan setelah situasi dirasa aman.

”Penerbangan yang belum beroperasi seluruhnya serta lockdown yang berlaku di banyak tempat membuat destinasi domestik yang tidak jauh dari rumah menjadi tujuan utama para pejalan,” lanjut Kaushal.

https://cdn-assetd.kompas.id/d0XKCc6A_-LSB3lUHeACw4go4JU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F023ff057-dc98-42dd-bd0e-3a29d0c14813_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Meja dan kursi restoran di Hotel Santika Premiere Bintaro di Tangerang Selatan diatur berjarak sebagai bagian dari protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19.

Survei Wego juga mengungkap hal baru yang menjadi prioritas para pelancong. Jika dulu para masyarakat memprioritaskan biaya, keamanan, dan kenyamanan, kini aspek kebersihan, pembatasan fisik, dan penerapan protokol kesehatan di ruang publik menjadi perhatian utama.

Sejumlah responden juga menyampaikan harapan mereka agar tidak lagi banyak dokumen persyaratan yang perlu diurus sebelum bepergian. Seperti diketahui, pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan mengatur surat keterangan uji tes Covid-19 negatif sebagai salah satu syarat bepergian ke luar kota.

Editor:
M Fajar Marta
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000