Tokoh Masyarakat Efektif Jadi Contoh Penerapan Protokol Kesehatan di Pasar
Pedagang pasar dianggap sulit menerapkan kebiasaan baru, seperti mengenakan masker atau menjaga jarak. Namun, tokoh masyarakat di pasar bisa jadi ”jalan masuk” untuk menerapkan protokol kesehatan di pasar-pasar rakyat.
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pendekatan melalui tokoh masyarakat yang dihormati dapat berpengaruh pada perubahan kebiasaan pedagang pasar dalam beraktivitas selama pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, pemerintah daerah disarankan untuk membina tokoh masyarakat tersebut.
Ketua Centre for Health Economics and Policy Studies Universitas Indonesia Hasbullah Thabarany berpendapat, pedagang pasar sulit menerapkan kebiasaan-kebiasaan baru dalam berjualan di masa pandemi, seperti mengenakan masker, apabila memiliki persepsi risiko Covid-19 itu kecil.
”Oleh sebab itu, pemerintah daerah perlu membina tokoh masyarakat di pasar tersebut. Tokoh ini akan berpengaruh dalam mengubah kebiasaan pedagang pasar selama pandemi Covid-19,” katanya saat dihubungi, Senin (15/6/2020).
Menurut Hasbullah, untuk meningkatkan kepatuhan pada aturan berdagang yang memenuhi protokol kesehatan, pemda dapat memberikan bantuan langsung kepada pedagang pasar yang mesti bergiliran secara harian dalam berjualan. Bantuan ini berupa kompensasi atas hari-hari giliran tak berdagang di pasar.
Selain itu, pemda juga sebaiknya memfasilitasi penerapan sejumlah protokol kesehatan di pasar, misalnya pemasangan partisi di kios dan penertiban.
Terkait protokol kesehatan, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) menghimpun sejumlah panduan operasional selama pandemi Covid-19 yang diterapkan di pasar yang menjual hasil produksi petani dalam keadaan segar kepada konsumen. Protokol kesehatan yang disajikan berasal dari Carolina Farm Stewardship Association, Amerika Serikat.
Berdasarkan pantauan di laman resmi Farmers Coalition, setiap negara bagian di AS memiliki protokol kesehatan pasar tani yang berbeda-beda. Protokol kesehatan ini mesti mendapatkan persetujuan dari Departemen Pertanian AS (USDA).
Salah satu protokol kesehatan pasar tani yang baru mendapatkan persetujuan dari USDA adalah Negara Bagian Delware. Secara teknis, protokol kesehatan ini meminta pengelola pasar menyiapkan satu pintu masuk yang dijaga. Jumlah konsumen yang berada di dalam pasar dibatasi maksimal dua kali dari kios yang beroperasi. Artinya, konsumen harus mengantre atau bergiliran masuk ke dalam pasar.
Protokol kesehatan itu juga meminta jarak kios-kios pasar yang beroperasi membentuk huruf U dengan jarak antarkios sepanjang 12 kaki (sekitar 3,658 meter). Ruang untuk konsumen berjalan pun mesti dibuat satu arah agar tidak ada yang bersisipan.
Pembukaan aktivitas ekonomi yang tidak diiringi dengan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat dinilai berpotensi mendongkrak jumlah kasus di pasar-pasar tradisional yang menjadi titik temu antara pedagang dan masyarakat pembeli.
Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri berpendapat, memasuki fase dibukanya perekonomian dan aktivitas perdagangan, belum ada penerapan protokol kesehatan yang ketat di pasar-pasar rakyat. Angka kasus Covid-19 di kalangan pedagang pasar tradisional meningkat drastis dan berkembang menjadi kluster penularan baru.
Jumlah pedagang pasar yang positif Covid-19 melonjak tiga pekan terakhir. Data Dewan Pimpinan Pusat Ikappi, per 15 Juni 2020, sebanyak 573 pedagang yang tersebar di 110 pasar di seluruh Indonesia positif Covid-19 dan 32 orang meninggal. Sebelumnya, 29 Mei 2020, pedagang yang positif mencapai 214 orang dan 19 pedagang meninggal akibat Covid-19.
Mansuri meminta agar pelaksanaan protokol kesehatan di pasar disosialisasikan lebih intensif. Di sisi lain, pemerintah daerah dan pengelola pasar diharapkan lebih intensif mengadakan penyemprotan disinfektan serta memasok persediaan masker dan fasilitas mencuci tangan secara rutin.