logo Kompas.id
EkonomiDampak Penurunan Harga Gas...
Iklan

Dampak Penurunan Harga Gas Masih Perlu Waktu

Pandemi Covid-19 di Indonesia telah mengubah sejumlah proyeksi di sektor hulu migas domestik. Serapan gas tak sesuai target. Begitu pula realisasi "lifting" minyak dan gas bumi.

Oleh
ARIS PRASETYO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Vezd1B9FjGNW1VUNqZfoXTzNlaM=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2Fkompas_tark_11068642_59_1.jpeg
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Petugas mengecek salah satu stasiun gas di Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Karang, Jakarta, Rabu (19/12). Terhambatnya pasokan gas ke PLTGU Muara Karang karena gangguan di terminal terapung penerima dan regasifikasi gas alam cair (LNG) di FSRU Jawa Barat menyebabkan terjadinya pemadaman listrik di sebagian wilayah di Jakarta selama sekitar 1 jam.

JAKARTA, KOMPAS — Dampak kebijakan pemerintah menurunkan harga gas bumi untuk industri sebesar 6 dollar AS per juta metrik british thermal unit atau MMBTU di lapangan masih memerlukan waktu. Meski sudah ada penurunan harga, serapan gas bumi ataupun produksi siap jual atau lifting gas belum sesuai harapan.

Pandemi Covid-19 di Indonesia juga menyebabkan perubahan proyeksi komoditas gas bumi di dalam negeri. Data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk Mei 2020 menyebutkan serapan gas alam cair (LNG) di dalam negeri hanya dua kargo, jauh lebih rendah dibandingkan dengan serapan selama triwulan I-2020 yang mencapai 13 kargo.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000