Kedisiplinan dan Kesiapan Daerah Kunci Pembukaan Destinasi di Masa Pandemi Covid-19
Pemerintah ingin memastikan kesiapan pemerintah daerah, pelaku usaha pariwisata, dan masyarakat di daerah tujuan wisata dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyakit Covid-19.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·2 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Pemerintah ingin memastikan kesiapan pemerintah daerah, pelaku usaha pariwisata, dan masyarakat di daerah tujuan wisata dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyakit akibat virus korona baru (Covid-19) sebelum membuka kembali aktivitas pariwisata di Indonesia. Kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan menjadi penting agar pariwisata tidak menjadi sumber penularan wabah penyakit Covid-19.
Terkait kesiapan Bali, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengunjungi Bali sekaligus memastikan prosedur standar operasi atau protokol kesehatan pencegahan penularan penyakit Covid-19 betul-betul dilaksanakan, mulai dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sebagai pintu masuk Bali sampai ke fasilitas akomodasi dan obyek wisata di Bali.
”Ini harus benar-benar teliti dan detail bagaimana kesiapan di daerah. Jangan terburu-buru membuka (kunjungan wisatawan) lalu terjadi masalah baru,” kata Wishnutama ketika ditemui di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (16/6/2020).
Ini harus benar-benar teliti dan detail bagaimana kesiapan di daerah. Jangan terburu-buru membuka (kunjungan wisatawan) lalu terjadi masalah baru. (Wishnutama)
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyiapkan standar protokol kebersihan, kesehatan, dan keamanan (cleanliness, health, and safety/CHS) sebagai pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan terkait pariwisata dalam menghadapi kelaziman baru (new normal) era pandemi Covid-19.
Pemerintah Kabupaten Badung juga sedang menyiapkan tata cara pembukaan kembali pariwisata di Badung, di antaranya, melalui pembentukan tim verifikasi kesiapan tata kelola pariwisata.
Tim verifikasi yang berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 akan menilai kesiapan pengelola jasa kepariwisataan. Penilaian dari transportasi, jasa akomodasi, hingga obyek wisata dalam memulai kembali aktivitas pariwisata di era kelaziman baru.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali/Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana menyatakan, kalangan industri pariwisata di Bali sudah menyiapkan diri menghadapi kelaziman baru di masa pandemi Covid-19, termasuk penerapan protokol kesehatan.
Seimbang
Partha menambahkan, kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan juga turut menentukan. ”Harus seimbang karena kesehatan menjadi hal penting,” kata Partha di Nusa Dua.
Ketika meninjau kawasan Nusa Dua, Wishnutama juga memperhatikan kesiapan pihak PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Indonesia Tourism Development Cooperation/ITDC) selaku pengelola kawasan Nusa Dua dalam menghadapi era kelaziman baru di masa pandemi penyakit Covid-19.
Wishnutama mengamati prosedur pemeriksaan pengunjung di jalan masuk dan keluar kawasan, kesiapan fasilitas medis, akomodasi hotel di kawasan Nusa Dua, serta obyek wisata di kawasan itu. Wishnutama juga meninjau gedung pameran Art Bali, fasilitas pameran yang didukung Badan Ekonomi Kreatif, di kompleks Bali Collection Nusa Dua.
Menurut Wishnutama, pembukaan kembali aktivitas pariwisata di Indonesia direncanakan secara bertahap. Pembukaannya itu disesuaikan dengan kesiapan di daerah, termasuk kesiapan daerah menangani pandemi penyakit Covid-19. ”Kondisi Covid-19 di daerah jadi penting. Jangan sampai terjadi penularan baru (setelah dibuka). Malah mundur lebih jauh,” kata Wishnutama.