Pembukaan Mal Jakarta Belum Lesatkan IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan hari ini Senin (15/6/2020), dibuka menguat. Akan tetapi, pembukaan mal dan pusat perdagangan di Jakarta belum berpengaruh signifikan di perdagangan saham.

KOMPAS/BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA

Seorang investor sedang memperhatikan perdagangan saham melalui ponselnya, Senin (15/6/2020). Pada pembukaan pasar hari ini, saham dibuka menguat tipis 0,25 persen karena sentimen dibukanya kembali mal di Jakarta.

JAKARTA, KOMPAS — Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini, Senin (15/6/2020), dibuka menguat 0,25 persen atau naik 12,21 poin dari posisi awal 4.880,35. Akan tetapi, pembukaan kembali mal di Jakarta yang juga mulai dilakukan hari ini belum menjadi faktor pendorong penguat lantai bursa.

Mengutip data dari situs PT Bursa Efek Indonesia, sejak dibuka pukul 09.00 hingga pukul 10.00, perdagangan saham hari ini sempat menyentuh level tertinggi di angka 4.918 dan menyentuh level terendah di posisi 4.892.

Dari sepuluh sektor yang ada, terdapat delapan sektor yang mengalami peningkatan. Sektor-sektor yang menguat adalah industri dasar, perdagangan, properti, infrastruktur, konsumer, pertambangan, manufaktur, dan pertanian.

Baca juga : Pesan ORI017 Mulai Hari Ini

Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan menjelaskan, pembukaan mal dimaknai sebagai mulainya kembali aktivitas bisnis setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Pelaku usaha menyambut baik hal ini karena menilai PSBB ini ada akhirnya dan perlahan aktivitas ekonomi bisa mulai kembali.

”Sentimen ini menjadi faktor yang cukup mendorong pasar,” ujar Alfred yang dihubungi Senin (15/6/2020).

KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Suasana lengang di Mal Ciputra, Jakarta Barat, Minggu (14/6/2020). Sebanyak 80 pusat perbelanjaan di Jakarta yang tergabung dalam Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia akan beroperasi kembali pada Senin (15/6/2020) dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dalam masa transisi pembatasan sosial berskala besar. Sejumlah gerai dapat beroperasi, kecuali area hiburan seperti bioskop, tempat bermain anak, dan tempat kebugaran.

Berdasarkan data bursa efek, setiap tanggal dimulainya PSBB transisi, IHSG pun ikut terkerek naik. Pada 5 Juni saat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memulai fase transisi pertama, pasar modal berada di 4.947, naik 4,08 persen atau 194 poin dibandingkan dengan sepekan sebelumnya.

Pada 8 Juni, saat Pemprov DKI Jakarta memberlakukan perindustrian kembali beroperasi, IHSG menembus angka 5.070 atau yang tertinggi sejak pengumuman pasien pertama Covid-19 di Indonesia pada awal Maret.

Baca juga : Wisata Domestik Bisa Jadi Andalan

Laju perlahan

Meski demikian, Alfred mengingatkan adanya potensi penurunan IHSG. Sebab, akan terjadi aksi ambil untung setelah bursa kembali naik.

”Kenaikan bursa saat ini akumulasi informasi bahwa pelonggaran PSBB akan terus dilakukan. Nah, waspada nanti akan turun karena profit taking,” ujar Alfred.

BURSA EFEK INDONESIA

Pergerakan IHSG, Selasa (2/6/2020)

Analis pasar modal dari LBP Institute, Lucky Bayu Purnomo, mengatakan, indeks hari ini akan ditutup pada kisaran nilai tertinggi 4.925 dan titik terendah di 4.875. Artinya, indeks tidak akan banyak berubah dari posisi pembukaan.

Ia menjelaskan, pasar modal belum bisa kembali naik dengan cepat karena pelaku pasar masih cenderung menahan diri untuk terjun di pasar modal.

”Pasar masih menunggu seperti apa pelonggaran PSBB ini seperti apa. Lalu seperti apa evaluasi kementerian ekonomi kita dan kebijakan ke depan seperti apa,” ujarnya.

Pembukaan kembali aktivitas pelaku usaha sektor riil seperti pabrik juga belum bisa sepenuhnya mendorong bursa saham. Sebab, masih banyak pabrik dan perkantoran yang belum produksi optimal dan karyawannya belum bekerja sepenuhnya.

”Pelonggaran ini tidak serta-merta mereka langsung bisa pulih kembali normal. Ini perlu waktu untuk kembali pulih,” ujar Lucky.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Layar monitor menayangkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (19/5/2020). IHSG ditutup pada level 4.548,66, menguat 37,6 poin atau 0,83 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya.

Strategi

David (28), investor pasar modal, menyambut baik pembukaan mal di Jakarta. Harapannya, hal itu bisa meningkatkan nilai IHSG. Sebab, banyak produk dari emiten pasar modal yang diperdagangkan di mal-mal Jakarta seperti PT Mitra Adi Perkasa tbk (kode saham MAPI) dan PT Ramayana Lestari Sentosa tbk (RALS).

Selain itu, dia juga berharap saham-saham sektor properti juga akan terkerek naik. Sebab, pengembang dan pengelola mal adalah perusahaan di sektor properti, seperti PT Metropolitan Kentjana tbk (MKPI) dan PT Summarecon Agung tbk (SMRA).

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Papan monitor yang menunjukkan pergerakan indeks terpampang di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (19/5/2020).

Maka untuk jangka pendek, dia akan bertransaksi di saham-saham sektor itu. ”Kalau mal dan pusat perbelanjaan buka, produk-produk emiten itu, kan, ada yang beli. Kinerja perusahaan jadi positif, sahamnya pun naik,” ujar David.

Untuk jangka panjang, David memilih saham-saham yang memiliki fundamental baik dan punya catatan keuangan positif. Saham-saham itu biasanya tergabung dalam indeks LQ 45 atau saham 45 perusahaan paling aktif dalam transaksi pasar modal.

”Kalau untuk jangka panjang, kan, baru kita ambil untungnya 1-2 tahun lagi. Beli saat ini pas lagi murah. Saya yakin 1-2 tahun lagi harga jualnya sudah bagus,” ujar David.