Higienis, Kunci Layanan Santika Banyuwangi dan Gramedia Jember
Di era menuju normal baru, Hotel Santika Banyuwangi dan Toko Buku Gramedia menerapkan sejumlah kebijakan adaptasi yang mendukung protokol kesehatan terkait Covid-19. Layanan yang higienis menjadi kunci pelayanan mereka.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Di era menuju normal baru, Hotel Santika Banyuwangi dan Toko Buku Gramedia Jember menerapkan sejumlah kebijakan adaptasi yang mendukung protokol kesehatan terkait Covid-19. Layanan yang higienis menjadi kunci untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan.
Meyakinkan bahwa layanan yang diberikan aman, bersih, dan sehat kini menjadi kebutuhan para pelanggan. Hal itu dilakukan untuk mencegah risiko penularan terhadap para pelanggan ataupun karyawan.
Untuk sementara, kami juga hanya menerima tamu yang memiliki surat keterangan sehat. Ini dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi penularan kepada karyawan kami atau tamu lain.
Ditemui di Banyuwangi, General Manager Hotel Santika Banyuwangi Indra Muaz mengatakan, seluruh karyawan hotel berjumlah 83 orang sudah menjalani tes cepat dan hasilnya tidak satu pun reaktif. Hal tersebut dilakukan untuk menunjukkan bahwa seluruh karyawan melayani tamu dalam kondisi sehat.
”Untuk sementara, kami juga hanya menerima tamu yang memiliki surat keterangan sehat. Ini dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi penularan kepada karyawan kami atau tamu lain,” ujar Indra.
Kendati sudah ada upaya memastikan semua karyawan dan tamu sehat, Santika Banyuwangi tetap menerapkan layanan yang higienis dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Semua karyawan, tamu, ataupun vendor yang masuk area hotel akan dicek suhu tubuhnya.
Alas kaki mereka juga akan disemprot disinfektan serta mencuci tangan atau menggunakan hand saniteizer dan diwajibkan mengenakan masker. Hotel Santika juga sudah memasang plastik akrilik bening di meja resepsionis.
Penyesuaian
”Beberapa penyesuaian yang harus kami lakukan untuk menjaga agar fasilitas dan layanan kami tetap higienis. Semua karyawan kami wajibkan mengenakan sarung tangan, termasuk chef dan kru di dapur hingga petugas yang membersihkan kamar,” kata Indra.
Interaksi pertemuan tamu di restoran juga dikurangi. Hotel tidak lagi menyediakan menu buffet (prasmanan) di restoran. Sebagai gantinya, tamu diminta memilih menu yang nantinya akan diantar ke kamar masing-masing.
Bagi tamu yang ingin memanfaatkan fasilitas restoran, pihak hotel juga telah menata meja-kursi agar berjarak. Semula tatanan meja-kursi restoran dikelompokkan per dua meja dengan empat kursi, diubah menjadi 1 meja dengan dua kursi.
”Saat ini kesehatan tamu dan karyawan adalah fokus utama kami. Kami juga membatasi jumlah kamar. Kami tidak akan membuka 120 kamar seluruhnya agar pelayanan tetap optimal,” tuturnya.
Persiapan serupa dilakukan Toko Buku Gramedia Jember. Protokol kesehatan juga telah diterapkan secara ketat. Bahkan, jumlah pengunjung yang masuk ke dalam area toko dibatasi.
”Selama ini kami tidak pernah membatasi jumlah pengunjung. Sekarang kami hanya mengizinkan maksimal 93 pengunjung ada di dalam toko dalam waktu bersamaan. Jumlah tersebut sudah kami hitung sesuai dengan kapasitas ruangan,” ujar Store Manager Toko Buku Gramedia Jember Maria Dramawati.
Seluruh karyawan dan pengunjung juga harus mematuhi protokol kesehatan sebelum memasuki toko. Pengunjung yang suhu tubuhnya di atas 37,3 derajat dilarang masuk toko, tetapi tetap dilayani dari tempat khusus yang disediakan di halaman toko.
Guna mencegah penularan, Gramedia Jember mengimbau pengunjung untuk melakukan pembayaran secara nontunai. Namun, jika ada pengunjung yang membayar menggunakan uang tunai, kasir akan meminta pengunjung tersebut menaruh uang di sebuah nampan kecil yang telah disediakan.
Maria mengatakan, pihaknya mencatat adanya pertumbuhan pengunjung dalam dua minggu terakhir. Sebelum pandemi, rata-rata pengunjung pada hari aktif kerja berkisar 600-700 orang, sedangkan pada akhir pekan mencapai 1.000 orang. Saat awal pandemi di bulan Maret hingga Mei, jumlahnya turun hingga 200 orang per hari. Kini, jumlah pengunjung mulai naik hingga mencapai 400 orang per hari.