logo Kompas.id
EkonomiOECD: Jika Gelombang Kedua...
Iklan

OECD: Jika Gelombang Kedua Covid-19 Terjadi, Ekonomi RI Bisa Minus 3,9 Persen

Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memproyeksikan ekonomi RI tumbuh minus 3,9 persen jika terjadi gelombang kedua Covid-19. Pola pemulihannya tak akan membentuk huruf V, tetapi cenderung bergelombang.

Oleh
Karina isna irawan
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/GJKC3C6SeI9Jk5CoT8todKQ6TH8=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F20200610ISTANA03_1591798616.jpg
ISTANA KEPRESIDENAN/AGUS SUPARTO

Presiden Jokowi memberikan pengarahan kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo dan jajarannya saat meninjau Kantor Gugus Tugas di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (10/6/2020) siang.

JAKARTA, KOMPAS — Indonesia harus bersiap mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi yang lebih dalam apabila gelombang kedua pandemi Covid-19 terjadi. Pertumbuhan ekonomi diproyeksikan bisa mencapai minus 3,9 persen, atau pertama kali sejak krisis keuangan 1997-1998.

Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), dalam laporan proyeksi ekonomi edisi Juni 2020, yang dirilis Rabu (10/6/2020) malam, menyajikan dua skenario proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020. Skenario proyeksi pertumbuhan ekonomi dihitung berdasarkan ada atau tidaknya gelombang kedua pandemi Covid-19.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000