Penyekatan Pelintas Menuju Bali Ditempatkan di Banyuwangi
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Provinsi Bali menerapkan penyekatan bagi pelintas yang akan ke Bali mulai dari Banyuwangi, Jawa Timur.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Provinsi Bali menerapkan penyekatan bagi pelintas yang akan ke Bali mulai dari Banyuwangi, Jawa Timur. Setelah menempatkan pos pemeriksaan di Gilimanuk, Jembrana, Bali, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali juga menempatkan pos pemeriksaan di kawasan Terminal Sri Tanjung, Banyuwangi.
Dihubungi Kompas, Senin (1/6/2020), Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Bali Dewa Nyoman Rai Dharmadi menerangkan penempatan pos pemeriksaan di Banyuwangi, Jawa Timur, bertujuan memastikan setiap pejalan yang akan menyeberang ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang sudah melengkapi syarat perjalanan. Dokumen yang dibutuhkan itu sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 11525 Tahun 2020 tentang Persyaratan Administasi Tambahan bagi Pelaku Perjalanan Dalam Negeri pada Pintu Masuk Wilayah Bali.
”Cek poin di Banyuwangi untuk mencatat dan meregistrasi pelintas menuju Bali sebelum mereka membeli tiket,” kata Dharmadi, Senin.
Pemerintah Provinsi Bali melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mewajibkan setiap pejalan yang akan ke Bali untuk membawa dokumen, termasuk surat keterangan kesehatan dan surat pernyataan. Calon pendatang di Bali itu juga diharuskan mencantumkan desa adat tujuan di Bali.
Persyaratan administrasi tambahan bagi pejalan yang akan ke Bali itu disediakan melalui aplikasi cekdiri.baliprov.go.id. Hingga Minggu (31/5/2020), lebih dari 2.700 orang sudah memanfaatkan aplikasi administrasi cekdiri.baliprov.go.id itu.
Cek poin di Banyuwangi untuk mencatat dan meregistrasi pelintas menuju Bali sebelum mereka membeli tiket. (Darmadi)
Berjenjang
Pemeriksaan pelintas dari Bali ke Jatim itu dilakukan secara berjenjang. Petugas di pos pemeriksaan Banyuwangi memeriksa kelengkapan administrasi setiap pelintas sebelum membeli tiket penyeberangan. ”Setelah sampai di Gilimanuk, kembali diperiksa di pos pemeriksaan Gilimanuk,” ujar Dharmadi menambahkan.
Jumlah pejalan yang akan menyeberang ke Bali tercatat bertambah. Setelah pos pemeriksaan di Terminal Sri Tanjung, Banyuwangi, diaktifkan mulai Kamis (28/5/2020) siang, tercatat 172 orang menuju Bali pada Kamis dan sebanyak 387 orang menuju Bali pada Jumat.
Pada Minggu (31/5/2020) sejumlah 847 orang menyeberang. Hingga Senin siang, 549 orang menuju Bali. Dalam lima hari terakhir itu, sampai Senin siang, jumlah pejalan yang menuju Bali sebanyak 2.496 orang.
Adapun perkembangan kasus penyakit akibat virus korona baru (Covid-19) di Bali sampai Senin (1/6/2020) masih menunjukkan terjadinya penambahan kasus positif Covid-19. Secara kumulatif, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bali hingga Senin sebanyak 482 orang. Terdapat penambahan 17 kasus pada Senin. Jumlah pasien Covid-19 yang sembuh juga bertambah. Terdapat lima orang pasien yang dilaporkan sembuh sehingga secara keseluruhan, jumlah pasien Covid-19 yang sudah sembuh sebanyak 334 orang.
Sementara itu, dilaporkan pula terdapat satu kasus kematian akibat penyakit Covid-19. Dengan tambahan satu kasus meninggal pada Senin itu, jumlah kasus kematian akibat penyakit Covid-19 yang tercatat di Bali sejak kasus positif Covid-19 pertama di Bali diumumkan 12 Maret 2020 mencapai lima kasus. Jumlah pasien Covid-19 di Bali yang masih dirawat sebanyak 143 orang.
Secara terpisah, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menyatakan, Pemprov Bali bersama seluruh lapisan masyarakat di Bali berupaya menekan laju pertumbuhan kasus positif Covid-19. Situasi perkembangan kasus Covid-19 di Bali, menurut Tjok Ace, termasuk melandai. Tjok Ace juga menyatakan, Bali tidak termasuk 102 daerah di Indonesia yang sudah dinyatakan zona hijau.
Lebih lanjut dia mengatakan, kepatuhan dan ketaatan masyarakat Bali mengikuti imbauan pemerintah dalam upaya menghadapi pandemi Covid-19 sangat memengaruhi penanganan pandemi penyakit Covid-19.