logo Kompas.id
EkonomiKeterlambatan Intervensi Pasar...
Iklan

Keterlambatan Intervensi Pasar Merugikan Petani

Keterlambatan pemerintah mengintervensi lonjakan harga gula berpotensi merugikan petani tebu yang tengah memasuki musim giling tahun ini. Petani berharap mendapatkan harga jual gula yang layak.

Oleh
M Paschalia Judith J/Agnes Theodora
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ELqo-78mtM71W0XWE2HLjgeRzqc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2Fb8464e99-86dc-4c96-b46d-cbde391f3ee9_jpg.jpg
KOMPAS/KOMPAS/DEFRI WERDIONO

Sebanyak 300 ton gula milik distributor diamankan Kementerian Perdagangan. Gula itu masih dititipkan di dalam gudang Pabrik Gula Kebon Agung, Malang, Jawa Timur, Rabu (20/5/2020)

JAKARTA, KOMPAS — Harga gula berangsur turun seiring intervensi pemerintah ke pasar. Secara nasional, harga rata-rata gula di pasar nasional cenderung turun dari Rp 18.400 per kilogram menjadi Rp 17.400 per kilogram dalam sebulan terakhir. Tren penurunan masih berlangsung hingga Jumat (22/5/2020) dan berpotensi menekan harga gula lokal.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) M Nur Khabsyin menyatakna, petani mengkhawatirkan tren penurunan harga gula di pasar. Sebab, awal Juni 2020 merupakan puncak musim giling tebu, sementara gula impor dan gula hasil realokasi dari gula rafinasi masih mengalir ke pasar.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000