Kadin Bagikan Bantuan Bahan Pokok Saat Pandemi Covid-19
Kamar Dagang dan Industri Indonesia membagikan ribuan paket bahan pokok bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Kadin juga berencana menyusun program bantuan lain setelah Idul Fitri 2020.
Oleh
sekar gandhawangi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau Kadin membagikan ribuan paket bahan pokok bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Kadin juga berencana menyusun program bantuan lain setelah Idul Fitri 2020.
Ketua Kadin Rosan Roeslani saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu (23/5/2020), mengatakan, Kadin melaksanakan program #AyoSalingPeduli untuk merespons pandemi. Program ini berlangsung sejak awal Ramadhan dan berakhir hari ini.
”Ada sekitar 10.000 paket sembako yang kami bagikan di semua provinsi di Indonesia. Isi paket, antara lain, beras, minyak goreng, 1 ekor ayam, ikan, dan lainnya. Selain paket sembako, kami juga mengirimkan 100 alat pelindung diri (APD) dan masker ke masing-masing provinsi untuk siapa pun yang membutuhkan,” kata Rosan.
Kadin juga menggalang dana untuk bantuan pandemi Covid-19. Penggalangan dana dilakukan melalui kerja sama dengan beberapa pihak, seperti perusahaan dalam negeri dan asing. Dana yang terkumpul sejak Maret 2020 hingga kini adalah sekitar Rp 400 miliar.
Dana tersebut disalurkan dalam bentuk pengadaan masker, ventilator, hingga alat tes cepat atau rapid test. Bantuan tersebut diberikan ke 800 rumah sakit di Indonesia.
Rosan mengatakan, Kadin akan menyusun program bantuan lain setelah Idul Fitri. Program tersebut akan fokus pada pengadaan jaring keamanan sosial bagi orang-orang yang terdampak pandemi, seperti pekerja yang dirumahkan atau terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Pemerintah memprediksi sedikitnya ada 1,7 juta orang kehilangan pekerjaan akibat pandemi. Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan per 4 Mei 2020, ada 1.722.956 warga yang kehilangan pekerjaan. Rincinya, 1.032.960 orang merupakan buruh yang dirumahkan, 375.165 buruh yang di-PHK, dan 314.833 orang di sektor informal yang pekerjaannya mandek (Kompas, 4/5/2020).
Rosan menambahkan, Kadin turut memberi bantuan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kuliner yang ditemui secara acak. Kadin membayar semua makanan yang didagangkan agar penjual bisa memberikannya ke orang yang membutuhkan secara gratis.
”Kami mendatangi banyak pelaku usaha, baik di warteg maupun pedagang kaki lima di jalan. Program yang ini hanya kami lakukan di Jabodetabek,” kata Rosan.
Bantu nelayan
Kadin juga bekerja sama dengan Jaringan Nelayan Matahari (JNM) untuk menyalurkan bantuan ke sejumlah nelayan. Hari ini, ada 560 paket bahan pokok yang diberikan ke nelayan di Kabupaten Pamekasan dan Lamongan, Jawa Timur.
Nelayan merupakan salah satu profesi yang turut terdampak pandemi. Penjualan ikan terkendala selama wabah. Menurut JNM, harga ikan turun dan hasil tangkapan tidak bisa terserap maksimal. Akibatnya, para nelayan merugi, bahkan kehilangan pendapatan.
Ketua JNM Sutia Budi mengatakan, bantuan paket bahan pokok merupakan bagian realisasi program Rumah Ketahanan Pangan Nelayan (RKPN). Program itu bertujuan membangun ketahanan pangan nelayan selama pandemi dan masa sulit lainnya.
”Selain menyalurkan bantuan pangan dari berbagai pihak, RKPN juga akan menyediakan paket sembako murah bagi keluarga nelayan dan pelaku perikanan yang terdampak pandemi,” kata Sutia melalui keterangan tertulis.
Paket sembaki yang diberikan ini merupakan hasil kerja sama JNM, Yayasan Kemanusiaan Kadin Indonesia, Lazismu, dan Dompet Dhuafa. Sutia berharap agar program dapat berlanjut agar ketahanan dan kemandirian pelaku perikanan serta nelayan terjamin. (*)