Lonjakan Penggunaan Data untuk Komunikasi dan Hiburan Diantisipasi
Permintaan data selama Ramadhan dan Idul Fitri diprediksi naik rata-rata 20 persen dari hari biasa. Dibandingkan dengan tahun 2019, kebutuhan layanan data selama Ramadhan dan Idul Fitri 2020 juga melonjak.
Oleh
ERIKA KURNIA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Telekomunikasi Seluler atau Telkomsel memprediksi, permintaan data selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri naik rata-rata 20 persen dari hari biasa. Dibandingkan dengan tahun 2019, kebutuhan layanan data selama Ramadhan dan Idul Fitri 2020 bahkan diprediksi naik sampai 52,1 persen.
Menurut Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro melalui keterangan tertulis, akhir pekan lalu, layanan data lebih dibutuhkan daripada telepon dan pesan singkat, yang diprediksi turun masing-masing 11,2 persen dan 10,3 persen dari Ramadhan dan Idul Fitri tahun lalu.
”Ini didorong dengan semakin kuatnya adopsi masyarakat dalam pemanfaatan layanan broadband dan digital saat beraktivitas dari rumah di momen pandemi Covid-19 saat ini,” katanya.
Operator swasta Indosat Ooredoo di sisi lain mencatat kenaikan traffic telepon sampai sekitar 11 persen dari hari biasa. Walau demikian, itu tidak setinggi kebutuhan layanan data yang naik sekitar 24 persen. Kenaikan kebutuhan didominasi penggunaan aplikasi seluler.
”Aplikasi yang paling banyak digunakan oleh pelanggan antara lain Youtube, Whatsapp, Facebook, dan Instagram dengan kota yang tercatat mengalami peningkatan tertinggi berada di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur,” ujar Director & Chief Operating Officer Indosat Ooredoo Vikram Sinha.
Sementara itu, selama pembatasan sosial diberlakukan, PT XL Axiata Tbk mencatat, pola penggunaan data dan aplikasi tertinggi pada layanan berbasis streaming yang mencapai sekitar 66 persen. Disusul instant messaging 16 persen, social network 11,5 persen, dan lain-lain sekitar 6,5 persen.
Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih, kepada Kompas, mengatakan, selama Ramadhan dan Lebaran tahun ini, diperkirakan akan terjadi kenaikan traffic layanan data seluler sekitar 18 persen.
Layanan data pita lebar (fixed broadband) melalui produk XL Home juga diprediksi meningkat 20 persen dari hari biasa. Adapun layanan percakapan naik sekitar 5 persen dan layanan pesan singkat relatif stabil seperti hari biasa.
Merata
Kenaikan permintaan layanan data pada masa Ramadhan dan Lebaran tercatat dan diprediksi merata di berbagai wilayah di Indonesia. Untuk itu, operator-operator telekomunikasi telah menyiapkan penambahan kapasitas dan mengoptimalkan pemantauan.
XL Axiata yang memiliki 56 juta pelanggan, misalnya, melaporkan kenaikan kebutuhan hampir sama, yaitu sekitar 15 persen, di berbagai wilayah regional, seperti Sumatera, Kalimantan, Jabodetabek, pusat Jawa, dan wilayah tengah Indonesia. Kenaikan traffic terjadi khususnya di wilayah perumahan atau residensial.
”XL Axiata telah melakukan penambahan kapasitas jaringan di 1.400 titik serta dalam proses untuk peningkatan kapasitas di 2.600 titik lainnya, mengikuti perkembangan peningkatan traffic harian,” kata Tri.
Untuk mengantisipasi potensi lonjakan traffic saat Lebaran, XL Axiata akan melakukan pemantauan performa dan kualitas jaringan secara terus-menerus selama 24 jam di setiap lokasi base transceiver station (BTS).
Indosat Ooredoo juga telah mengoptimalkan jaringan datanya untuk kebutuhan internet pelanggan pada masa beraktivitas dari rumah dan silaturahmi saat Ramadhan dan Lebaran. Optimalisasi itu terutama dilakukan di area permukiman Jabotabek.
Demikian juga di daerah Jawa yang lain, seperti Bandung, Garut, Tasikmalaya, Cirebon, Tegal, Purwokerto, dan Semarang. Kemudian, juga di Yogyakarta, Solo, Malang, Surabaya, Jember, sampai dengan Banyuwangi. Di luar Jawa, ada Lampung, Pekanbaru, Palembang, Medan, Pontianak, Samarinda, Banjarmasin, dan Makassar.
”Pemantauan kualitas jaringan dan layanan di seluruh Indonesia juga terus dilakukan melalui Indosat Ooredoo Network Operation Center dan Indosat Ooredoo Service Operation Center. Pemantauan dilakukan di lebih dari 400 titik, dengan lebih dari 1.500 karyawan selama masa siaga Lebaran,” ucap Vikram.
Telkomsel yang telah mengoptimalkan kualitas dan kapasitas jaringan di sekitar 436 point of interest (POI) juga fokus pada kenaikan layanan di wilayah residensial. Sebanyak 309 titik area residensial secara signifikan teridentifikasi mengalami kenaikan traffic telekomunikasi sejak diberlakukannya imbauan pemerintah untuk beraktivitas di rumah.
Selain itu, optimalisasi jaringan internet juga telah dilakukan di 58 titik rumah sakit rujukan Covid-19, 38 titik area transportasi utama di tiap provinsi seperti bandara dan pelabuhan, serta 31 titik area transportasi logistik.
”Upaya tersebut dilakukan dengan menghadirkan 11.000 BTS baru berteknologi multiband Long Term Evolution atau 4G, mengoperasikan tambahan 69 unit compact mobile BTS, serta menambah kapasitas gateway internet menjadi 6.100 Gbps (6 Tbps) untuk menjamin kelancaran akses data di seluruh Indonesia,” kata Setyanto.