Kejujuran Pasien Bisa Menyelamatkan Banyak Nyawa, Terutama Tenaga Kesehatan
Kejujuran pasien yang datang ke rumah sakit bisa menyelamatkan nyawa banyak orang, terutama tenaga medis yang bertugas, ketidakjujuran masih ada untuk menghindari stigma sebagai penderita Covid-19.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Kejujuran pasien yang datang ke rumah sakit bisa menyelamatkan nyawa banyak orang, terutama tenaga medis yang sedang bertugas. Sampai sekarang masih banyak pasien atau warga yang terdeteksi memiliki gejala terkena virus korona tidak jujur atas keluhannya untuk menghindari stigma dari sekitarnya.
Demikian dikemukakan beberapa dokter yang bertugas di rumah sakit di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali saat mengikuti seremoni virtual penyerahan donasi alat pelindung diri (APD) dari Telkomsel kepada tenaga medis di Area Jawa-Bali melalui layanan konferensi video Telkomsel CloudX, Senin (4/5/2020).
”Penanganan Covid-19 di Indonesia masih diwarnai ketidakjujuran pasien meski mereka sudah terindikasi terpapar virus korona sehingga begitu cepat penyakit itu menular kepada tenaga kesehatan,” kata Siane, salah seorang dokter yang bertugas di Jateng.
Korban pertama dari sikap pasien tersebut mengakibatkan 14 tenaga kesehatan di RS Pelita Anugrah, Semarang, harus diisolasi. Tenaga kesehatan paling cepat terpapar virus korona karena ketika melayani pasien belum menggunakan APD penanganan Covid-19.
Penanganan Covid-19 di Indonesia masih diwarnai ketidakjujuran pasien meski mereka sudah terindikasi terpapar virus korona sehingga begitu cepat penyakit itu menular kepada tenaga kesehatan.
Pada kesempatan itu, Executive Vice President East Area Sales Telkomsel Adiwinahyu B Sigit didampingi VP Consumer Sales Jawa-Bali Filin Yulia dan VP NOQM Jawa-Bali Samuel Pasaribu menyerahkan 1.800 APD. Seluruh APD itu disalurkan kepada tenaga medis yang bertugas di 12 rumah sakit di Jawa, Bali, Nusa Tenggara.
Penyerahan APD dilakukan secara simbolis dan diterima oleh Ketua IDI Jawa Timur Sutrisno dan perwakilan dokter dari 12 rumah sakit yang ada di wilayah Jatim, Jateng, dan Bali-Nusra melalui konferensi virtual. Rumah sakit yang menerima donasi APD tersebut sebagian adalah RS rujukan Covid-19 di Jatim, yakni di Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Tulungagung, dan Magetan.
Selain itu, APD juga diberikan kepada RSUD KRMT Wongsonegoro, Kota Semarang, RS Pelita Anugrah, Demak, Puskesmas Gedong Tengen, Yogyakarta, RS Universitas Udayana, dan RSUD Provinsi NTB, Mataram. Untuk wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta ada 7 rumah sakit dan di Bali-Nusra 4 rumah sakit.
Selain donasi 1.800 APD, Sigit juga menjelaskan, selama pandemi Covid-19, Telkomsel Area Jawa, Bali, Nusra juga memberikan fasilitas layanan CLoudX dan Ruang Guru untuk media pembelajaran ke sekolah di Regional Bali-Nusra. Ada 15 sekolah diberikan gratis fasilitas layanan CloudX dan Ruang Guru.
”Penyediaan fasilitas tersebut juga sesuai pesan singkat atau SMS blast Dinas Kominfo Kupang terkait pencegahan Covid-19 di Provinsi NTT. Dengan demikian, bantuan yang diberikan tepat sasaran dan efektif,” ujarnya. Di Jatim, Telkomsel bekerja sama dengan BNPB menyalurkan kartu perdana untuk membantu komunikasi tenaga medis.
SementaraPemerintah KotaSurabaya kembali menerima bantuan alat kesehatan dari Kementerian Kesehatan. Bantuan alkes berupa reagen PCR (polymerase chain reaction) dan kit berjumlah 2.000. Total bantuan yang telah diterima pemkot hingga hari ini sekitar 4.000 reagen dan 15.000 APD.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, bantuan yang diterima ini merupakan serangkaian dengan bantuan yang sudah tiba pada Kamis (30/4/2020). Semua bantuan reagen segera diprioritaskan untuk pasien.