Pemkot Tegal Terapkan Pembatasan Fisik di Lima Pasar
Pembatasan fisik mulai diberlakukan di lima pasar di Kota Tegal, Jawa Tengah. Hal itu dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah, memutuskan untuk menerapkan pembatasan fisik di lima pasar di wilayahnya. Upaya ini dilakukan untuk menekan risiko penyebaran coronavirus disease 2019 atau Covid-19 di pasar.
Penyebaran Covid-19 bisa terjadi di berbagai tempat, termasuk pasar. Di Kota Padang, Sumatera Barat, misalnya, 17 pedagang Pasar Raya Padang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, tiga pedagang meninggal. Penularan di tempat tersebut bermula dari salah satu pedagang yang diduga tertular dari anggota keluarga yang baru kembali dari daerah terjangkit. Virus kemudian menular kepada pedagang lain di sekitarnya (Kompas.id, 18/4/2020).
Di Kota Tegal ada lima pasar yang ditata jarak antarpedagangnya, yakni Pasar Bandung, Pasar Langon, Pasar Kejambon, Pasar Randugunting, dan Pasar Krandon. Adapun pedagang yang terlibat sekitar 160 pedagang.
Merespons adanya kasus penularan yang terjadi di pasar, Pemerintah Kota Tegal menerapkan physical distancing atau pembatasan fisik di lima pasar di wilayahnya mulai Sabtu (2/5/2020). Pembatasan fisik di pasar dilakukan dengan mengatur tata letak lapak antarpedagang dengan jarak masing-masing 1 meter.
”Di Kota Tegal ada lima pasar yang ditata jarak antarpedagangnya, yakni Pasar Bandung, Pasar Langon, Pasar Kejambon, Pasar Randugunting, dan Pasar Krandon. Adapun pedagang yang terlibat sekitar 160 pedagang,” kata Kepala Bidang Pasar Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan Kota Tegal Maman Suherman di Pasar Bandung, Sabtu siang.
Maman mengatakan, pedagang yang mengikuti program pembatasan fisik adalah pedagang yang selama ini tidak punya kios di dalam pasar. Para pedagang tersebut biasanya menggelar dagangannya di jalan-jalan yang ada di dalam pasar. Hal itu membuat jalanan di dalam pasar menjadi lebih sempit dan memicu pelanggaran terhadap aturan pembatasan fisik.
Menurut dia, pembatasan fisik di lima pasar ini diterapkan setiap hari pada pukul 06.00-10.00. Semua pedagang dan pembeli yang akan beraktivitas di pasar-pasar tersebut diminta untuk mencuci tangan dan memakai masker. Jika tidak mau mencuci tangan dan tidak memakai masker, mereka tidak boleh beraktivitas di pasar.
”Kami juga menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh sudut pasar untuk membunuh virus dan kuman. Penyemprotan kami lakukan pada siang-sore hari, ketika pasar sudah tutup,” lanjut Maman.
Sesuai dengan garis
Berdasarkan pantauan Kompas di Pasar Bandung, 30 pedagang menggelar dagangannya di halaman pasar. Mereka duduk berjarak sekitar 1 meter, sesuai dengan garis yang dibuat untuk membatasi satu pedagang dengan pedagang lainnya. Pedagang yang tidak memakai masker dengan benar beberapa kali ditegur oleh petugas keamanan pasar.
Nuhayati (37), pedagang Pasar Bandung, setuju dengan adanya kebijakan pembatasan fisik pedagang. Dengan adanya pembatasan fisik, ia mengaku lebih tenang karena risiko penularan Covid-19 lebih kecil.
”Kalau di dalam (pasar), saya jualan di jalan-jalan, jadi sempit dan umpel-umpelan (berdesak-desakan). Kalau di sini lebih luas dan berjarak, jadi lebih merasa aman,” ujarnya.
Secara terpisah, Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi mengatakan, Kota Tegal merupakan daerah ketiga di Jateng yang menerapkan kebijakan pembatasan fisik di pasar. Sebelumnya, Kota Salatiga dan Kabupaten Demak telah menerapkan kebijakan serupa.
”Beberapa waktu yang lalu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta para kepala daerah untuk mencontoh Kota Salatiga dan Kabupaten Demak yang telah menerapkan pembatasan fisik di pasar. Setelah melakukan berbagai persiapan, hari ini kami sudah bisa mulai menerapkan pembatasan fisik di lima pasar di Kota Tegal,” tutur Jumadi.
Jumadi mengatakan, ke depan, pembatasan fisik akan diberlakukan di pasar-pasar lain. Saat ini, pihaknya masih mendata dan menyiapkan tempat yang bisa digunakan oleh pedagang untuk menggelar dagangannya dengan nyaman.