Telkomsel meluncurkan perangkat yang dapat mencatat suhu, tingkat cahaya, kelembaban, dan lokasi sebuah aset. Penggunaannya dinilai bakal membantu perusahaan mengelola aset dengan lebih baik.
Oleh
ARIS PRASETYO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Telkomsel Indonesia meluncurkan produk bernama asset performance management atau APM yang dapat dipakai untuk mengelola aset dalam perusahaan. APM adalah sebuah perangkat yang dapat mencatat suhu, tingkat cahaya, kelembaban, dan lokasi sebuah aset. APM menawarkan tingkat akurasi yang tinggi dibandingkan cara manual.
Dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Senin (27/4/2020), General Manager Internet of Thing Connectivity Telkomsel Alfian Manullang mengatakan, APM bisa menjadi solusi yang tepat guna bagi sebuah perusahaan yang menginginkan data mengenai aset yang mereka kelola lebih akurat. Pencatatan data secara manual rentan penyalahgunaan atau kekeliruan.
”APM bisa dipasang pada aset yang bergerak atau yang statis. Data yang bisa dicatat dengan alat ini adalah suhu, kelembaban udara, tingkat cahaya, dan lokasi di mana aset tersebut berada. Semua bisa dipantau secara langsung (real time) melalui perangkat elektronik, seperti gawai atau komputer,” ujar Alfian.
Alat tersebut, menurut Alfian, cocok digunakan oleh perusahaan yang bergerak di sektor retail, farmasi, transportasi, manufaktur, ataupun penerbangan.
Alat tersebut, menurut Alfian, cocok digunakan oleh perusahaan yang bergerak di sektor retail, farmasi, transportasi, manufaktur, ataupun penerbangan. Saat ini, pihaknya tengah menjajaki kerja sama dengan Palang Merah Indonesia untuk penggunaan alat tersebut.
”Sebagai contoh, aset sebuah perusahaan yang dikirim dengan truk bisa dipantau pergerakannya, termasuk kondisi aset tersebut. Apakah aset itu pernah dibuka ketika dalam perjalanan atau bagaimana kondisi aset apakah sesuai dengan persyaratan, semua bisa dilacak secara langsung,” ucap Alfian.
Sensor yang dipasang pada APM akan mengirim data ke platform cloud. Selanjutnya, informasi dari platfrom tersebut diteruskan ke perangkat alat milik konsumen, baik lewat aplikasi yang terpasang di telepon seluler maupun di laptop.
Selama kebijakan bekerja di rumah serta memasuki Ramadhan menuju Idul Fitri, Telkomsel telah mengantisipasi kenaikan trafik telekomunikasi berbasis layanan broadbrand. Selama Ramadhan hingga Idul Fitri tahun ini, lonjakan trafik mencapai 20 persen. Sejauh ini sudah ada 11.000 unit base transceiver station (BTS) jaringan 4G dan pengoperasian 69 BTS bergerak.
”Upaya penguatan dan pengamanan akses jaringan berteknologi terdepan di sejumlah titik prioritas telah kami lakukan untuk memaksimalkan pemanfaatan layanan, terutama yang berbasis broadband oleh seluruh masyarakat dapat dinikmati dengan nyaman dan lancar,” kata Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro dalam keterangan resmi.
Selama Ramadhan hingga menuju Idul Fitri tahun ini, diperkirakan lonjakan trafik mencapai 20 persen.
Telkomsel secara konsisten juga tetap melakukan uji jaringan secara langsung dengan total jarak tempuh mencapai 16.000 kilometer. Uji jaringan tersebut dilakukan untuk menjaga kualitas jaringan. Telkomsel juga memastikan seluruh layanan dan kualitas jaringan berfungsi secara optimal, terutama di jalur prioritas, seperti jalan tol di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.