Selama pandemi Covid-19, masyarakat bekerja dari rumah. Kegiatan di kantor berkurang. Bisnis sewa ruang kantor dan ruang kerja bersama terpukul.
Oleh
BM Lukita Grahadyarini
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pandemi Covid-19 menambah faktor ketidakpastian dan membuat kondisi perekonomian merosot. Bisnis sewa perkantoran ikut terpukul. Bahkan, bisnis ruang kerja bersama atau coworking space yang melejit dalam 2-3 tahun terakhir juga terkena dampak pandemi Covid-19. Penerapan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB dan bekerja dari rumah membuat sejumlah usaha ruang kerja bersama berhenti beroperasi.
Presiden Coworking Indonesia Faye Alund menyampaikan, pandemi Covid-19 sangat memengaruhi bisnis ruang kerja bersama. Situasi terbaru, operasional sejumlah usaha ruang kerja bersama terhenti.
”PSBB sangat berpengaruh terhadap bisnis coworking space. Coworking space yang menjadi ruang berkumpul dan berbagi antarjejaring usaha kini tidak bisa mengadakan pertemuan fisik,” kata Faye, yang juga Co-Founder and CEO Kumpul, penggerak ekosistem kewirausahaan dan usaha rintisan melalui jejaring ruang kerja bersama.
Saat ini, ada sekitar 150 perusahaan penyedia ruang kerja bersama yang tersebar di 300 lokasi di 45 kota/kabupaten. Belum ada data lengkap mengenai jumlah usaha yang kini tutup.
Faye menambahkan, sebagian besar usaha ruang kerja bersama tergolong level usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Akibatnya, ketika pemasukan berkurang, usaha itu sulit bertahan.
Akibatnya, ketika pemasukan berkurang, usaha itu sulit bertahan.
Kemampuan keuangan bisnis ruang kerja bersama rata-rata hanya bertahan 2-4 bulan, bergantung pada kondisi setiap perusahaan.
Selama ini, usaha ruang kerja bersama mewadahi ekosistem usaha rintisan dan industri kreatif. Penutupan sejumlah usaha ruang kerja bersama dikhawatirkan menghambat perkembangan industri ekonomi kreatif yang didorong pemerintah sejak 2015-2016.
Faye menambahkan, pelaku usaha ruang kerja bersama sedang merumuskan strategi untuk menghadapi kondisi keseimbangan baru atau normal yang baru. Situasi itu dinilai akan membuka peluang bagi usaha ruang kerja bersama untuk bertahan dan melaju.
Efisiensi
Secara terpisah, Senior Director Office Services Colliers International Indonesia Bagus Adikusumo mengemukakan, pandemi Covid-19 menyebabkan perusahaan menerapkan bekerja dari rumah. Aktivitas dan pertemuan secara fisik ditunda. Dampaknya, bisnis ruang perkantoran yang sudah melemah dalam dua tahun terakhir kian lesu.
Perusahaan mendorong efisiensi, antara lain dengan mengevaluasi kebutuhan sewa ruang kantor. Sebagian besar perusahaan menunda rencana berekspansi menyewa ruang kantor. Penundaan rata-rata selama 3-6 bulan, setidaknya hingga pandemi Covid-19 dinyatakan berakhir.
Berdasarkan data Colliers International Indonesia, kelebihan suplai ruang perkantoran akan berlangsung sampai dengan 2021. Pada 2020, suplai ruang perkantoran di DKI Jakarta mencapai 500.000 meter persegi (m2) atau tumbuh 3 persen dibandingkan dengan 2019. Pada triwulan I-2020, empat gedung perkantoran selesai dibangun dan memasok 212.000 m2 ruang kantor baru.
Suplai ruang kantor melimpah, tetapi permintaan sewa terkoreksi. Kondisi ini diperkirakan menekan tingkat okupansi atau hunian rata-rata gedung perkantoran di DKI Jakarta, dari 83 persen pada tahun lalu menjadi di bawah 80 persen pada tahun ini.
Kondisi serupa, menurut Bagus, juga akan dialami usaha ruang kerja bersama yang selama ini mengandalkan sewa ruang yang fleksibel. Menurut Bagus, penyedia ruang perkantoran perlu mencermati tren keseimbangan baru yang akan muncul, dengan mengevaluasi model bisnis.
”Usaha ruang kerja bersama juga perlu mengevaluasi ulang model bisnisnya dengan mempertimbangkan tren keseimbangan baru,” ujarnya.
Pemilik gedung perkantoran juga bisa memberikan keringanan sewa ruang daripada kantor dibiarkan kosong.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Real Estat Indonesia Totok Lusida mengatakan, pasar perkantoran yang melemah menjadi momentum bagi perusahaan berinvestasi menyerap ruang perkantoran. Sebab, pengembang ruang perkantoran akan banyak memberikan kemudahan dan diskon.