Permintaan Kebutuhan Pokok Meningkat, E-Dagang Tingkatkan Layanan
Platform e-dagang kini terus meningkatkan pelayanan untuk memenuhi tingginya permintaan dan memastikan ketersediaan kebutuhan esensial. Di sisi lain, e-dagang juga membantu menyediakan ladang baru bagi pelaku UMKM.
Oleh
ERIKA KURNIA
·4 menit baca
Permintaan kebutuhan esensial, seperti alat kesehatan, suplemen, dan bahan kebutuhan pokok, paling meningkat di masa pandemi. Plartform e-dagang Tokopedia, misalnya, mencatat peningkatan permintaan produk kesehatan, keperluan rumah tangga, makanan dan minuman selama Maret 2020.
”Pada kategori ’Perawatan Kesehatan dan Pribadi’ misalnya, terjadi kenaikan transaksi hampir tiga kali lipat,” kata Vice President of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak kepada Kompas, Senin (13/4/2020).
Produk hand sanitizer, vitamin, dan masker adalah produk yang banyak dicari masyarakat di kategori Kesehatan, dengan nilai penjualan meningkat 197 kali dibanding bulan-bulan sebelumnya selama Maret. Nuraini mengatakan, ada satu waktu dalam 42 menit, 72.000 hand sanitizer terjual habis. Pembeli hand sanitizer paling jauh berasal dari Merauke.
Dalam kategori Keperluan Rumah Tangga, produk paling diburu mencakup disinfektan, tisu, dan pembersih udara (air purifier). Sementara dari kategori Makanan dan Minuman, daging sapi, jahe, dan kurma mengalami peningkatan signifikan.
Lebih dari 100 ton daging sapi terjual di Tokopedia selama Maret. Jumlah jahe yang terjual pun mencapai 60 ton, setara dengan jumlah jahe yang dibutuhkan untuk membuat jamu empon-empon bagi seluruh masyarakat Kota Sukabumi.
”Kami memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan tanpa harus ke luar rumah lewat bebas ongkir (ongkos kirim), untuk penjual produk kategori kesehatan dan kebutuhan pokok. Selama Maret, total jarak pengiriman barang dengan bebas ongkir itu lebih dari 2,5 juta kilometer, setara dengan 63 kali keliling bumi,” kata Nuraini.
E-dagang lain seperti Shopee juga mencatatkan adanya peningkatan pencarian dan permintaan barang-barang kebutuhan di kategori kesehatan dan bahan kebutuhan pokok.
Untuk itu, Aditya Maulana Noverdi selaku Public Relations Lead Shopee, mengatakan, mereka berupaya bekerja sama dengan mitra penjual dan logistik dalam menjaga ketersediaan barang dan pengirimannya. Di sisi lain, Shopee juga mengeluarkan berbagai promo potongan harga dan ongkir gratis agar masyarakat memilih berbelanja secara online (daring).
”Untuk mengoptimalkan aktivitas berbelanja, kami hadirkan layanan Shopee24 untuk mengupayakan layanan pengiriman yang efektif kepada para pengguna kami di seluruh Indonesia. Layanan ini didukung jasa Customer Service 24 jam dengan asisten Chat-Bot mutakhir,” katanya kepada Kompas.
Bantu UMKM
Selain membantu melayai kebutuhan masyarakat, platform e-dagang juga berkomitmen membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memanfaatkan ekosistem daring di kondisi seperti ini.
Sejauh ini, pandemi membuat Tokopedia mencatatkan peningkatan jumlah penjual baru, khususnya pada kategori Perawatan Kesehatan dan Pribadi, hampir 2,5 kali dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
”Kami mendorong lebih banyak lagi masyarakat berani menciptakan peluang di ranah online agar roda ekonomi tetap berjalan di tengah pandemi seperti ini,” kata Nuraini.
Perusahaan e-dagang lain, Lazada, juga mengaku terus berkomitmen membangun ekosistem e-dagang bagi pelaku UMKM. Selain menyediakan platform untuk berjualan, mereka juga memiliki dua anak perusahaan logistik, yaitu Lazada eLogistics (LEL) dan LEL Express.
Chief Marketing Officer Lazada Indonesia Monika Rudijono dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu juga menyebut, Lazada saat ini memiliki 12 gudang utama dan bekerja sama dengan lebih dari 8.000 kurir dan mitra logistik. Sumber daya itu membuat Lazada mampu melayani konsumen di 500 kota dan kabupaten di Indonesia.
”Kami ingin memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya bagi para mitra penjual dan mitra logistik Lazada yang selalu bekerja keras dan menjadi garda depan dalam memenuhi kebutuhan konsumen di masa pembatasan sosial ini,” ujarnya.
Jaga kelangsungan usaha
Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) yang diketuai Ignatius Untung baru-baru ini memberi saran pada pelaku UMKM agar bersiasat untuk menjaga kelangsungan usaha. Salah satunya dengan memanfaatkan platform e-dagang dan media sosial sebagai kanal utama pemasaran.
”Di tengah kondisi ini, e-commerce dan media sosial menjadi salah satu cara untuk mempromosikan produk atau usaha yang dimiliki jika belum dicoba. Mulailah aktif menceritakan produk atau usaha, memberikan promo, hingga minta bantuan teman untuk bantu mempromosikan”, tulis idEA dalam satu artikel di situsnya.
Selain itu, pelaku usaha diingatkan agar merencanakan ulang pendapatan dengan membuat proyeksi yang menyesuaikan kondisi terkini. Pemangkasan biaya produksi, promosi, dan operasional juga perlu dilakukan agar tidak memotong pendapatan untuk kebutuhan tidak esensial.
”Stok barang juga harus diperhatikan agar jangan sampai berlebihan. Kurangi stok barang yang kiranya tidak bisa tahan lama. Hal ini akan menekan angka kerugian”, pungkas artikel tersebut.