Pusat perbelanjaan, bank, operator transportasi, dan sejumlah penyedia jasa, bahkan pengelola wisata dan penyedia bahan makanan segar, memberikan kemudahan agar masyarakat bisa mengakses layanan dengan tetap di rumah.
Oleh
DEWI INDRIASTUTI
·3 menit baca
Selama masa pandemi Covid-19, masyarakat diimbau tinggal di rumah dan mengurangi kegiatan di luar rumah. Hal serupa, disertai rincian hal-hal yang tidak bisa dan masih bisa dikerjakan di luar rumah, ditegaskan dalam pembatasan sosial skala besar di DKI Jakarta yang berlaku mulai Jumat (10/4/2020), setidaknya hingga 23 April 2020.
Sebenarnya, sejak kasus Covid-19 terkonfirmasi di Indonesia pada 2 Maret 2020, sebagian masyarakat sudah berupaya menjalani pembatasan sosial dengan caranya sendiri. Sebagian masyarakat mengurangi kegiatan di luar rumah, termasuk mengurangi kunjungan ke toko, mal, dan pusat perbelanjaan untuk berbelanja.
Sebagian masyarakat juga mengurangi kegiatan yang mengharuskan bertemu banyak orang, misalnya ke bank. Transaksi pembayaran dan pengiriman uang sedapat mungkin dilakukan melalui layanan perbankan internet.
Akibatnya, mal dan pusat belanja sepi. Pengelola memilih untuk menutup pusat perbelanjaan, yang hanya dikunjungi 10-20 persen dari jumlah pengunjung pada hari-hari biasa. Langkah itu juga bagian dari mencegah penyebaran Covid-19.
Bank juga menutup sebagian kantor layanannya. Masyarakat dipersilakan menggunakan fasilitas layanan yang persinggungannya dengan orang terbatas, misalnya mobile banking dan perbankan internet.
Adapun dari sisi transportasi, PT Kereta Api Indonesia (Persero) membatalkan sejumlah perjalanan KA jarak jauh dan menengah, KA lokal, serta KA bandara. Setidaknya, pada periode 23 Maret-17 Juni 2020, sebanyak 136 perjalanan KA jarak jauh dan menengah dibatalkan. Adapun pada 10-23 April 2020, PT KAI membatalkan 44 jadwal KA dari dan ke Jakarta. Di lamannya, KAI menyebutkan, harga tiket yang dibatalkan akan dikembalikan 100 persen.
Beralih
Kendati menutup sebagian kantor layanannya, bank mengakomodasi kebutuhan nasabah. Salah satunya dengan meningkatkan nilai batas maksimal transfer atau pengiriman uang. Dengan demikian, nasabah tak perlu datang ke bank untuk mengirim uang hingga jumlah tertentu.
Kendati menutup sebagian kantor layanannya, bank mengakomodasi kebutuhan nasabah.
Bank juga bekerja sama dengan penyedia layanan dompet elektronik agar pembayaran secara elektronik semakin mudah. Biaya mengisi dompet elektronik dihapuskan. Saat ini cukup banyak transaksi yang pembayarannya bisa menggunakan dompet elektronik, termasuk transaksi di platform digital.
Masyarakat dipermudah untuk menyelesaikan transaksi pembayaran belanja dalam jaringan (daring). Bank juga menaikkan batas maksimal pembayaran transaksi di laman belanja daring. Ibaratnya, masyarakat bisa bertransaksi membayar, mengirim uang, menerima transfer uang, dan mengisi dompet elektronik tanpa perlu ke luar rumah. Jaga jarak dan pembatasan sosial bisa dipraktikkan.
Pemilik usaha di mal atau pusat perbelanjaan yang tutup memberi layanan antar bagi pembeli. Ada kafe yang menyediakan layanan pengiriman ke rumah pemesan. Jaringan restoran yang memiliki beberapa tempat makan di sejumlah mal di Jakarta membagikan nomor WhatsApp agar konsumen bisa memesan dan menikmati makanan kegemaran tanpa perlu meninggalkan rumah.
Umumnya, restoran memberikan daya tarik berupa harga yang lebih murah. Misalnya, menu seharga Rp 90.000 per porsi di restoran, kini bisa dibeli seharga Rp 50.000 per porsi lewat pesan antar.
Sementara toko dan warung yang menyediakan kebutuhan harian, termasuk bahan mentah untuk dimasak, juga mengubah layanan luar jaringan—yang mengandalkan kedatangan konsumen— menjadi daring. Pesanan diterima melalui nomor telepon atau WhatsApp, kemudian diantar ke rumah pemesan. Pembayarannya bisa secara langsung saat barang diantar, serta tersedia juga pembayaran melalui transfer dan dompet elektronik.
Jika merasa jenuh dan ingin berwisata selama masa tinggal di rumah, bisa mengakses laman wisata virtual yang kini semakin banyak tersedia. Tak perlu membeli tiket atau meninggalkan rumah. Masyarakat bisa berkunjung ke Museum Nasional Indonesia, menyusuri ruangan di Rijksmuseum, Amsterdam, Belanda, dan melancong ke Machu Piccu, Peru, dalam sehari. Syarat menikmati wisata virtual adalah jaringan internet yang memadai.
Banyak hal yang memudahkan akses masyarakat terhadap bahan pangan dan layanan jasa lain selama pandemi Covid-19. Tetap di rumah, demi kesehatan bersama.