Menyalakan Lilin Solidaritas meski Bisnis Sedang Surut Saat Pandemi Covid-19
Sektor pariwisata sedang surut dihantam pandemi Covid-19. Namun, pelaku industrinya tak hanya berhenti merenungi. Mereka memilih bahu-membahu dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
Oleh
M Paschalia Judith J
·4 menit baca
Pandemi Covid-19 memukul industri pariwisata di Indonesia, bahkan dunia. Masyarakat menjaga diri dengan berdiam di rumah.
Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) memperkirakan, belanja turis dunia akan merosot 300 miliar dollar AS hingga 450 miliar dollar AS pada tahun ini. Nilai ini hampir sepertiga dari belanja wisatawan internasional pada 2019 yang diperkirakan 1,5 triliun dollar AS.
Sektor pariwisata Indonesia juga terhantam dampak pandemi ini. Berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia per 2 April, sebanyak 1.139 hotel tutup sementara karena tak ada tamu. Padahal, berdasarkan data yang dirilis Bank Indonesia, pada 2019 ada 16,163 juta wisatawan yang melancong ke Indonesia dengan nilai belanja 16,192 miliar dollar AS.
Tak hanya penerimaan negara yang anjlok. Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang selama ini menikmati kue sektor pariwisata juga turut kena dampaknya. Tak ada lagi wisatawan yang membeli cendera mata buatan mereka atau membeli makanan khas daerah tujuan wisata. Terpukul, sudah pasti.
Kondisi serupa dialami pelaku jasa akomodasi transportasi yang biasanya mengangkut wisatawan. Namun, tekanan bisnis tak menyurutkan langkah mereka untuk bergandeng tangan dan memberi bantuan.
Kendaraan tak lagi untuk membawa rombongan wisatawan, tetapi membawa tenaga medis yang menangani Covid-19 di rumah sakit rujukan.
Vice President Brand and Communications Panorama Group AB Sadewa menuturkan, Indonesia perlu gerak kolektif yang cepat dan cermat dalam menangani Covid-19. Panorama menyediakan 11 bus untuk mengantar dan menjemput para tenaga medis, dari dan ke hotel tempat tenaga medis menginap-rumah sakit rujukan.
Menjelang pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar di DKI Jakarta pada Jumat (10/4/2020) Panorama sudah bersiap agar layanan transportasi tenaga medis tak terganggu.
”Kru dan pengemudi akan menginap di akomodasi yang sudah kami siapkan. Bus juga diparkir di Jakarta,” kata Sadewa di Jakarta, Selasa (7/4/2020) malam.
Sadewa menceritakan, Panorama menyiasati jadwal antar-jemput tenaga medis karena jadwal kerja setiap rumah sakit berbeda-beda. Dengan strategi tertentu, bus dapat mengantar dan menjemput tenaga medis dengan efektif dan efisien.
Bagi Sadewa, keterlibatan Panorama menyediakan bus angkutan tenaga medis merupakan sumbangsih agar penanganan Covid-19 kian maksimal. ”Kami mementingkan kemanusiaan. Tekanan bisnis memang ada, tetapi, ya, sudah. Kita mesti bersama-sama menekan penyebaran Covid-19 agar pandemi ini tidak berkepanjangan sehingga dampak pandemi pada perekonomian juga tak berkepanjangan,” ujarnya.
Langkah serupa juga dilakukan PT Blue Bird Tbk. Perusahaan yang bergerak di bidang transportasi penumpang dan jasa angkutan darat ini mengerahkan 7 bus dan 1 minibus untuk membawa tenaga medis dari dan ke rumah sakit rujukan-hotel tempat tenaga medis menginap.
Direktur Marketing PT Blue Bird Tbk Amelia Nasution mengatakan, untuk memastikan keamanan dan kenyamanan tenaga medis, pengemudi dan karyawan yang bertugas di bus dibekali cairan pembersih tangan (hand sanitizer), sarung tangan, dan masker yang dapat dipakai berulang kali. Setelah digunakan, kendaraan dibersihkan menyeluruh dan disemprot disinfektan.
Menurut Amelia, semua pihak mesti bersama-sama dan berkontribusi demi Indonesia dan menangani pandemi Covid-19. Bagi korporasi, kontribusi kendaraan merupakan bentuk keterlibatan dan partisipasi.
Perihal PSBB yang segera diterapkan DKI Jakarta, Amelia menuturkan, Bluebird sedang mempelajari kebijakan terkait PSBB, khususnya transportasi bagi tenaga medis. Bluebird akan mengatur soal pengemudi angkutan tenaga medis secara internal sehingga dapat mematuhi aturan yang berlaku dalam PSBB.
Kerja sama akomodasi transportasi tenaga medis itu dinaungi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pemfokusan Ulang Kegiatan, Realokasi Anggaran, serta Pengadaan Barang dan Jasa untuk Percepatan Penanganan Covid-19. ”Misi kemanusiaan bukan lagi terkait untung atau rugi, tetapi terkait nyawa manusia. Saya mengimbau pelaku industri pariwisata untuk membantu menghentikan penyebaran Covid-19,” papar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio melalui siaran pers.
Wishnutama menambahkan, kerja sama itu juga untuk menjaga ekosistem industri pariwisata, salah satunya industri transportasi.
Transportasi daring
Pemain transportasi dalam jaringan atau daring juga berkontribusi dalam penanganan Covid-19.
Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menyebutkan, Grab memberi fasilitas khusus untuk mengantar tenaga medis dari dan ke rumah sakit melalui fitur concierge atau layanan pemesanan transportasi lewat portal tertentu. Fitur khusus juga dapat digunakan untuk antar-jemput pasien dari tempat tinggal ke rumah sakit atau sebaliknya. Layanan bagi pasien dan tenaga medis itu hasil kerja sama rumah sakit dengan Grab Indonesia.
Grab Indonesia menyiapkan 1.000 armada GrabBike dan 1.000 armada GrabCar di seluruh Indonesia untuk memfasilitasi layanan itu.
Menurut Neneng, fitur-fitur layanan tersebut mencegah penumpukan massa di lokasi tertentu ketika menunggu sarana transportasi.
Menjelang penetapan PSBB di DKI Jakarta, Neneng mengatakan sedang berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
Adapun Gojek menyediakan, antara lain, paket kesehatan yang dibagikan kepada puluhan ribu mitra pengemudi di lebih dari 80 kota di Indonesia. Gojek juga mendapat izin mengimpor masker yang antara lain akan dibagikan kepada mitra pengemudi dan Yayasan Anak Bangsa Bisa.
Menurut Chief Operations Officer Gojek Hans Patuwo, impor masker ditempuh Gojek karena tidak ingin mengganggu ketersediaan dan produksi di dalam negeri, yang diutamakan bagi tenaga medis.
Bisnis memang tak melulu soal untung-rugi. Pelaku bisnis juga berpartisipasi dalam kegiatan kemanusiaan, menyalakan lilin solidaritas penanganan Covid-19.