Pandemi Covid-19 membuat banyak acara ditunda demi menghindari kerumunan orang. Sejumlah lembaga dunia memberi contoh menjaga jarak dengan meniadakan pertemuan langsung untuk sementara.
Oleh
DEWI INDRIASTUTI
·3 menit baca
ARSIP PEMKOT DENPASAR
CEO World Bank, Kristalina Georgieva ketika mengunjungi Tukad Bindu, bulan Oktober 2018.
”Tujuan kami melayani anggota kami secara efektif dengan memastikan kesehatan dan keselamatan peserta dan staf Pertemuan Musim Semi.”
Kalimat itu disampaikan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva di laman IMF terkait dengan pelaksanaan Pertemuan Musim Semi IMF-Bank Dunia tahun ini.
Acara rutin setiap tahun itu sedianya digelar pada 17-19 April 2020, yang diikuti 189 negara anggota IMF di Washington DC, Amerika Serikat.
Selain Pertemuan Musim Semi, ada juga Pertemuan Tahunan yang skalanya lebih besar, yang biasanya digelar pada Oktober. Dua kali dalam setahun, setidaknya gubernur bank sentral, menteri keuangan, dan pejabat yang berkaitan dengan sektor keuangan bertemu di Kantor Pusat IMF, Pennsylvania Avenue. Pertemuan juga digelar di Kantor Pusat Bank Dunia, yang terpisah sepetak taman dengan IMF.
Namun, April mendatang, dua gedung itu tak akan seramai Pertemuan Musim Semi 2019. IMF dan Bank Dunia sudah memutuskan untuk mengadakan Pertemuan Musim Semi 2020 secara virtual. Pertimbangannya, situasi dunia yang sedang dicekam pandemi Covid-19.
ICOM/AM IMF-WBG/NYOMAN BUDHIANA/KYE
Personel TNI berkoordinasi di sekitar kawasan yang akan menjadi tempat berlangsungnya pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Senin (1/10/2018). Pertemuan tingkat dunia yang digelar 8-14 Oktober 2018 tersebut dihadiri lebih dari 19.000 peserta dari 189 negara.
Demi mewujudkan pertemuan virtual itu, IMF dan Bank Dunia meningkatkan kemampuan teknologi informasi. Diharapkan, pertemuan itu bisa membukukan kesepakatan dalam menghadapi tekanan yang dialami dunia saat ini, khususnya terkait pandemi Covid-19.
Keseriusan yang sama dalam menghadapi pandemi Covid-19 juga ditunjukkan Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO). Di lamannya, Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili menegaskan, UNWTO dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkuat kerja sama dalam menghadapi Covid-19. UNWTO menunda semua kegiatan yang sudah terjadwal hingga 30 April 2020. Langkah ini berbasis protokol kesehatan publik, sesuai rekomendasi WHO.
Bahkan, UNWTO mengajak calon pelancong untuk menunda bepergian di masa pandemi Covid-19 dengan mengusung tagar #TravelTomorrow. Masyarakat diajak tinggal di rumah dulu saat ini demi menjaga kesehatan diri dan orang-orang di sekeliling. Jika kondisi dunia sudah pulih dari pandemi global ini, masyarakat kembali diajak berwisata.
Langkah-langkah yang dilakukan lembaga dunia itu demi menjaga kesehatan masyarakat sekaligus mencegah penyebaran Covid-19. Dasarnya, mengurangi bahkan meniadakan kegiatan yang membuat masyarakat berkumpul.
KOMPAS/ALIF ICHWAN
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengadakan konferensi pers seusai mengadakan rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di gedung BI, Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Di Indonesia, Bank Indonesia meniadakan konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur, yang biasanya dilakukan rutin setiap bulan. Hal serupa dilakukan Kementerian Keuangan yang meniadakan konferensi pers APBN Kinerja dan Fakta pada Maret secara langsung. Langkah serupa dilakukan Badan Pusat Statistik, yang meniadakan jumpa pers secara langsung perihal data ekspor dan impor, yang biasanya rutin dilakukan per bulan.
Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, dan Badan Pusat Statistik mengganti jumpa pers menjadi interaksi secara virtual, antara lain melalui siaran langsung ataupun telekonferensi, yang masih memungkinkan interaksi tanya-jawab terjadi. Memang demikian seharusnya, mencontohkan perlunya menjaga jarak untuk sementara. Bukan malahan mengumpulkan orang demi menyukseskan suatu acara dan mengesankan pihak lain.