Pemerintah Kota Batam menggandeng pengusaha untuk mengatasi pandemi penyakit Covid-19. Sumbangan dana dari pengusaha lokal ditargetkan mencapai Rp 20 miliar untuk membeli alat pelindung diri dan alat deteksi.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Pemerintah Kota Batam menggandeng pengusaha untuk mengatasi pandemi penyakit coronavirus disease 2019 atau Covid-19. Sumbangan dana dari pengusaha lokal ditargetkan mencapai Rp 20 miliar untuk membeli alat pelindung diri dan alat deteksi.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Jumat (20/3/2020), mengatakan, penyisiran menyeluruh sebagai upaya deteksi dini mulai dilakukan pada hari ini hingga seminggu ke depan. Ia mengimbau warga taat melakukan kerja di rumah supaya petugas kesehatan mudah saat medatangi.
”Semua wilayah akan disisir. Berapa pun biayanya akan ditanggung pemerintah sekalipun mungkin akan butuh utang. Semua kebutuhan sembako juga dijamin aman,” kata Rudi.
Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad menyatakan, penyisiran sudah mulai berjalan di dua kecamatan. Dalam seminggu, proses penyisiran tersebut ditarget harus mampu menghasilkan data komprehensif persebaran Covid-19 di Batam.
Semua wilayah akan disisir. Berapa pun biayanya akan ditanggung pemerintah sekalipun mungkin akan butuh utang. Semua kebutuhan sembako juga dijamin aman.
Sementara itu, Presiden PT Sat Nusapersada Abidin Fan, yang mewakili para pengusaha, mengatakan, hingga hari ini, dana yang terkumpul lebih kurang Rp 10 miliar. Ia optimistis dalam 10 hari ke depan sumbangan para pengusaha bisa melampaui Rp 20 miliar, seperti yang telah ditargetkan sebelumnya.
”Pengusaha sekarang semua susah, tetapi enggak usah hitung kerugian dulu. Pengusaha dan warga sekarang harus bersama-sama bantu pemerintah hadapi pandemi,” ujar Abidin.
Dana sumbangan dari pengusaha itu direncanakan digunakan pemerintah untuk membeli alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan di dua rumah sakit rujukan di Batam. Selain itu, digunakan untuk kebutuhan lain yang mendesak dan harus segera dipenuhi, yaitu masker, bagi warga.
Bertambah
Rudi mengatakan, pasien positif Covid-19 di Batam bertambah menjadi dua orang. Pasien positif yang terakhir adalah laki-laki berusia 32 tahun yang memiliki riwayat perjalanan ke Singapura, Malaysia, dan Perancis.
Pasien tersebut tiba di Batam pada Kamis (12/3/2020). Dua hari kemudian, ia berobat ke salah satu rumah sakit swasta karena mengalami demam dan batuk. Karena hasil rontgen menunjukkan pneumonia, dokter kemudian merujuk pasien itu ke RS Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi menyatakan, saat ini petugas kesehatan tengah melacak 131 orang yang pernah menjalin kontak dengan pasien positif Covid-19 tersebut. Sesuai rencana, orang dalam pemantauan itu akan diobservasi di Asarama Haji Batam Centre.