Mulai Minggu (1/3/2020), diskon tarif penerbangan diberikan kepada penumpang dari Jakarta ke 10 destinasi wisata Indonesia. Diskon ini diharapkan dapat meningkatkan minat wisatawan domestik.
Oleh
c anto saptowalyono
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Pemerintah memberi insentif transportasi menuju 10 destinasi wisata di Tanah Air mulai hari Minggu (1/3/2020). Insentif berupa diskon harga tiket penerbangan tersebut untuk mendorong pariwisata domestik agar dapat mengisi penurunan kunjungan wisatawan mancanegara akibat wabah virus Covid-19.
”Pemerintah menyediakan dana tunai sebanyak lebih dari Rp 500 miliar, yang akan diberikan diskon lebih kurang 30 persen, kepada semua penerbangan dari Jakarta ke 10 destinasi wisata,lebih kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers terkait pemberian insentif transportasi kepariwisataan menuju 10 destinasi wisata di Indonesia, Sabtu (29/2/2020), di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten.
Budi Karya memaparkan, bandara di 10 destinasi wisata tersebut adalah Hang Nadim (Batam, Kepulauan Riau), Ngurah Rai (Bali), Adisutjipto dan Yogyakarta International Airport (DI Yogyakarta), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Zainuddin Abdul Madjid (Lombok, Nusa Tenggara Barat), dan Abdul Rachman Saleh (Malang, Jawa Timur). Ada juga Bandara Sam Ratulangi (Manado, Sulawesi Utara), Sisingamangaraja (Silangit, Sumatera Utara), HAS Hanandjoeddin (Tanjung Pandan, Bangka Belitung), dan Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang, Kepulauan Riau).
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto menambahkan, beberapa slot penerbangan banyak yang kosong atau turun. ”Ada juga tempat seperti Lombok dan sebagainya yang tadinya diisi turis-turis dari luar (negeri), karena adanya virus korona, rata-rata drop sekitar 20 persen,” katanya.
Menurut Novie, diskon harga tiket akan diberikan kepada penumpang pada semua kelas dengan besaran 45-50 persen. Diskon diberikan melalui alokasi dana APBN sekitar 30 persen serta PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II, dan Airnav masing-masing 15 persen. ”Kemudian, 15 persen dari Pertamina, yang mengurangi harga bahan bakar avtur di 10 destinasi,” ujar Novie.
Novie mengatakan, 25 persen kursi di penerbangan ke 10 destinasi wisata mulai 1 Maret sampai dengan 30 Mei akan dijual dengan harga sekitar 50 persen dari harga normal.
Direktur Utama Angkasa Pura II Awaluddin mengatakan, sebagai operator bandara, Angkasa Pura II memberikan insentif berupa diskon 20 persen untuk passenger service charge. Diskon diberikan secara langsung berupa pemotongan pada harga tiket. Oleh karena itu, Angkasa Pura II akan berkoordinasi dengan maskapai penerbangan.
”Selanjutnya, kami akan mengevaluasi dalam periode 1 Maret sampai dengan 31 Mei. Mudah-mudahan hal ini akan menumbuhkan traffic domestik yang menurun karena juga terimbas wabah virus korona tipe baru,” katanya.
Partisipasi
Wakil Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Dony Oskaria menyampaikan, Garuda Group menyambut baik program pemerintah itu.
”Kami akan berpartisipasi aktif, tidak hanya terlibat langsung dengan menurunkan harga sesuai yang diinstruksikan pemerintah. Kami juga akan membantu untuk mengampanyekan program ini di semua cabang,” ujarnya.
Dia menuturkan, Garuda Indonesia juga berencana menambah enam rute baru, antara lain dari Delhi, Brisbane, Kuala Lumpur, dan Bangkok, untuk menambah jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Denpasar. Langkah ini diharapkan juga akan membantu pemerintah dalam meningkatkan perjalanan ke Denpasar.
Adapun Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro menuturkan, Lion Air Grup menyambut baik inisiatif pemerintah untuk menggeliatkan perjalanan udara, khususnya di 10 destinasi wisata.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ada 16,11 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada 2019. Jumlah ini meningkat 1,88 persen dibandingkan dengan 2018 yang sebanyak 15,81 juta kunjungan.
Pada 2019, wisman yang masuk ke Indonesia melalui Bandara Ngurah Rai sebanyak 6,239 juta orang. Adapun dari sisi negara asal, Malaysia merupakan negara asal wisman terbanyak, yakni 2,98 juta orang.