Garuda Indonesia tetap menjalankan kewajiban menjemput warga Indonesia yang kini sedang umrah di Arab Saudi. Sementara Lion Air tengah berkoordinasi dengan otoritas penerbangan setempat di kota tujuan di Arab Saudi.
Oleh
M Paschalia Judith J
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah maskapai penerbangan mengedepankan kepentingan jemaah umrah setelah penghentian sementara layanan ibadah umrah oleh Pemerintah Arab Saudi. Mereka terus berkoordinasi dengan otoritas penerbangan Arab Saudi dan tetap berkomitmen menjemput jemaah yang akan pulang umrah.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra, Kamis (27/2/2020), mengatakan, perusahaan akan mengedepankan jemaah yang menggunakan layanan maskapainya, terutama yang sudah memiliki visa umrah. ”Kami masih komunikasi dan bertanya (kepada otoritas terkait) dalam hal pemberangkatan mereka yang sudah memiliki visa umrah,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta.
Irfan menilai kebijakan penutupan perjalanan umrah tersebut membingungkan karena baru diumumkan Kamis (27/2/2020) pagi dan langsung efektif berlaku. Berdasarkan laporan yang diterima, para penumpang salah satu penerbangan umrah ke Arab Saudi yang sudah mengantre di check-in counter hari Kamis ini langsung dinyatakan tidak boleh terbang dan tidak jadi berangkat.
Di sisi lain, Garuda Indonesia tetap menjalankan kewajiban menjemput warga Indonesia yang kini sedang umrah di Arab Saudi. ”Artinya, pesawat dibiarkan kosong saat berangkat ke Arab Saudi dan kembali ke Indonesia dengan membawa penumpang,” katanya.
Garuda Indonesia tetap menjalankan kewajiban menjemput warga Indonesia yang kini sedang umrah di Arab Saudi.
Penutupan perjalanan umrah oleh Arab Saudi menjadi pukulan tambahan bagi perusahaan maskapai. Garuda Indonesia memiliki dua rute penerbangan ke Jeddah dan dua rute penerbangan ke Madinah.
Sementara itu, Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan masih mengoperasikan layanan penerbangan umrah. Hingga Kamis sore, Lion Air belum membatalkan penerbangan.
Lion Air akan menyampaikan pemberitahuan kepada jemaah dan mitra sesuai perkembangan informasi dan kebijakan yang ada. ”Rata-rata terdapat 4-5 penerbangan Lion Air per hari yang berorientasi untuk melayani umrah dengan tujuan Jeddah dan Madinah,” kata Danang melalui siaran pers.
Saat ini, lanjut Danang, Lion Air tengah berkoordinasi dengan otoritas penerbangan setempat di kota tujuan di Arab Saudi. Perusahaan maskapai sedang mengumpulkan data dan keterangan mengenai perjalanan umrah.