Indonesia Susun Rencana Hasil Keikutsertaan di Hannover Messe
Keikutsertaan Indonesia sebagai negara mitra Hannover Messe 2020 diharapkan membuka peluang pada peningkatan perekonomian. Namun, pemerintah masih menyusun hasil dari keikutsertaan itu.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia akan menjadi negara mitra dalam Hannover Messe 2020, pameran industri teknologi terkemuka dunia. Kehadiran Indonesia sebagai negara mitra diharapkan membuka peluang besar pada peningkatan perekonomian. Namun, pemerintah masih menyusun hasil dari keikutsertaan itu secara rinci.
Hannover Messe akan dilangsungkan pada 20-24 April 2020 di Hannover, Jerman. Selain Indonesia, ada 91 negara peserta di Hannover Messe. Selain itu, pengunjungnya sekitar 200.000 orang dengan 68 persen adalah para CEO dari beberapa perusahaan besar.
Presiden Joko Widodo pun meminta keikutsertaan sebagai negara mitra di Hannover Messe 2020 dipersiapkan secara matang dan sedetail mungkin. ”Tampilkan wajah Indonesia sebagai negara emerging yang telah melakukan transformasi ekonomi ke industri 4.0 yang berbasis riset dan inovasi,” kata Presiden dalam pengantar rapat terbatas persiapan Hannover Messe dan World Expo 2020 Dubai, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (17/2/2020) sore.
Hadir dalam rapat terbatas itu antara lain Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
Keikutsertaan Indonesia sebagai mitra Hannover Messe 2020 juga diharapkan bisa membuka peluang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sekaligus membuka pintu promosi perdagangan, pariwisata, dan investasi.
Presiden berharap Indonesia mampu menunjukkan diri sebagai negara yang menarik untuk bekerja sama dan mengembangkan energi baru terbarukan, biodiesel, dan lainnya. Selain itu, potensi nikel terbesar di dunia untuk baterai juga perlu ditampilkan dalam pameran itu.
Selain promosi investasi, kata Airlangga, akan disiapkan kampanye kemampuan Indonesia di industri 4.0. Oleh karena itu, Indonesia mengajak 171 perusahaan yang akan memamerkan produk dan kemampuannya di Hannover Messe. Perusahaan-perusahaan yang akan tampil sudah dikurasi.
Menurut Agus Gumiwang, pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp 100 miliar untuk keikutsertaan di Hannover Messe. Dia mencontohkan, Meksiko yang tahun 2018 menjadi negara mitra Hannover Messe mengeluarkan anggaran lima juta euro (sekitar Rp 74 miliar dengan asumsi 1 euro = Rp 14.800). Namun, manfaat yang diperoleh Meksiko adalah potensi investasi sebesar 30,5 juta dollar AS (sekitar Rp 411,75 miliar dengan 1 dollar AS = Rp 13.500).
Kendati demikian, ketika ditanya mengenai hasil (output) yang ditargetkan, Agus mengelak. Kendati harus tetap optimistis, dia mengatakan, kondisi global seperti wabah virus korona membuat para calon investor melakukan banyak penyesuaian.
”Sekarang masih kami bicarakan (terkait kerja sama yang bisa dilakukan), baik G2G (antarpemerintah), B2B (antarpelaku bisnis), maupun G2B (antara pemerintah dan pelaku bisnis). Jadi, sekarang masih dalam penyusunan, tentatif, sudah banyak, tetapi tidak perlu disampaikan ke publik,” ujarnya sembari menunjukkan bahan paparannya di rapat terbatas tanpa membukanya.
Terkait dengan World Expo Dubai 2020, Presiden Joko Widodo juga mengingatkan supaya keikutsertaan di ajang pameran dunia ini bisa menjadi jembatan ekonomi Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah dan Afrika. Acara ini berlangsung selama enam bulan atau 173 hari dari 20 Oktober 2020 sampai 10 April 2021 di Dubai.
”Kita juga harus bisa menangkap ini sebagai peluang promosi potensi ekonomi Indonesia. Ini akan diikuti oleh 192 peserta, dari beberapa negara yang diperkirakan dihadiri 25 juta pengunjung. Ini bisa menjadi hub, membangun jembatan ekonomi dengan negara-negara di Timur Tengah dan di Afrika sebagai emerging economy,” kata Presiden.
Untuk World Expo di Dubai ini, Presiden mengingatkan supaya ada kurasi produk, penampilan seni, dan lainnya. Para penyelenggara diharap serius memastikan supaya acara yang ditampilkan setiap hari menarik.
”Kekayaan budaya, seperti tarian dan baju adat, kemudian kerajinan tangan, makanan, dan alat-alat musik tradisional, serta keramahtamahan masyarakat harus terekspose dalam acara ini,” ujar Presiden.