Data GSMA Mobile Economy Report 2019 menunjukkan, di Indonesia, masih terdapat kesenjangan digital yang lebar antara penduduk di kota besar dan perdesaan. Sekitar 45 persen masyarakat masih tinggal di area perdesaan.
Oleh
Agnes Theodora
·3 menit baca
Kesenjangan akses masyarakat Indonesia atas informasi masih menjadi persoalan di tengah inklusi digital yang belum terpenuhi. Perusahaan teknologi dan operator telekomunikasi didorong memberi kemudahan akses informasi bagi masyarakat yang tereksklusi dari internet itu melalui terobosan berbagai fitur baru.
Perusahaan teknologi Google dan penyedia operator seluler Indosat Ooredoo berkolaborasi untuk memberi kemudahan akses informasi bagi masyarakat lewat fitur baru layanan asisten virtual Google (Google Assistant) via saluran telepon tanpa perlu terkoneksi dengan internet dan bebas pulsa.
Data GSMA Mobile Economy Report 2019 menunjukkan, di Indonesia, masih terdapat kesenjangan digital yang lebar antara penduduk di kota besar dan perdesaan. Sebanyak 45 persen masyarakat masih tinggal di area perdesaan. Kondisi geografis Indonesia berupa kepulauan dengan pembangunan yang belum merata juga menyebabkan akses internet dan informasi belum menjangkau seluruh daerah di Indonesia.
Sejalan dengan itu, survei Digital Inclusion Index Indonesia 2017 pada 450 responden di seluruh wilayah Indonesia yang dikeluarkan Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) juga mencatat, daerah perkotaan umumnya unggul pada aspek inklusivitas digital. Sementara daerah rural tertinggal jauh dibandingkan daerah perkotaan dan rural-urban atau tingkat kota.
Untuk menyediakan kemudahan akses informasi bagi masyarakat yang tereksklusi itu, Indosat Ooredoo bersama Google memulai proyek percobaan mengenalkan layanan asisten virtual atau Asisten Google via saluran telepon tanpa perlu terkoneksi dengan internet dan bebas pulsa.
Indosat Ooredoo bersama Google memulai proyek percobaan mengenalkan layanan asisten virtual atau Asisten Google via saluran telepon tanpa perlu terkoneksi dengan internet dan bebas pulsa.
Indosat mencatat, dari total 60 juta pelanggannya, sekitar 20 persen pelanggan pada 2019 masih menggunakan ponsel lawas tanpa akses internet atau feature phone. Ada yang pada dasarnya tidak mampu memiliki telepon pintar (smartphone) atau karena pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang belum memadai di semua daerah.
Proyek awal mengenalkan fitur layanan Asisten Google itu dimulai pada November-Desember 2019 di lima kota besar di Indonesia, yaitu Medan, Kediri, Karawang, Sukabumi, dan Jombang. Terhitung 10 Februari 2020, fitur itu resmi bisa digunakan seluruh pelanggan Indosat Ooredoo.
Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf mengatakan, perusahaan teknologi dan telekomunikasi pada dasarnya harus memiliki kewajiban untuk memastikan semua orang bisa berpartisipasi di dunia digital. Semua orang harus mendapat kemudahan akses atas informasi yang mereka butuhkan.
Mempersempit kesenjangan digital dan informasi menjadi salah satu proyek yang dilakukan Google dengan bekerjasama dengan berbagai perusahaan telekomunikasi untuk memperluas akses internet. Di Indonesia, Google memilih berkolaborasi dengan Indosat Ooredoo.
”Meski kemajuan penggunaan internet di Indonesia signifikan, masih ada masyarakat yang belum mendapat akses ke internet karena tidak punya telepon pintar dan kuota internet. Ini sesuatu yang kami sadari menjadi kewajiban dan memerlukan sinergi dengan berbagai pihak,” kata Randy di Jakarta, Senin (10/2/2020).
Meski kemajuan penggunaan internet di Indonesia signifikan, masih ada masyarakat yang belum mendapat akses ke internet karena tidak punya telepon pintar dan kuota internet.
Proyek awal pada November-Desember 2019 mencatat, dalam sebulan, ada 150.000 pelanggan Indosat yang melakukan panggilan interaksi dengan Asisten Google dengan total 300.000 panggilan. Total durasi panggilan telepon itu secara keseluruhan adalah 1 juta menit. Satu pelanggan berinteraksi dengan rata-rata waktu telepon selama 2-3 menit.
Pelanggan Indosat dapat mengakses fitur Asisten Google dengan menelepon ke nomor 696. Mereka tinggal menanyakan informasi yang hendak dicari, sama seperti mengakses fitur Google Assistant di ponsel pintar. Tidak dibutuhkan paket kuota internet atau pulsa untuk mengakses informasi tersebut.
Vice President Head of Mobile Financial Services Indosat Ooredoo Hendry Saputra mengatakan, mayoritas pelanggan menggunakan fitur itu untuk jasa menerjemahkan bahasa asing, mencari lelucon, atau mencari rekomendasi restoran atau tempat makan.
”Tingkat akurasinya sama seperti fitur Google Assistant pada umumnya melalui internet. Yang membedakan, pertanyaannya harus lebih detail, khususnya terkait tempat karena tidak terkoneksi lewat internet untuk mendeteksi lokasi,” katanya.
Indosat, kata Hendey, tidak menargetkan keuntungan lewat fitur Asisten Google itu. Target yang diincar bersifat jangka panjang. Pelanggan indosat yang masih menggunakan ponsel lawas diharapkan suatu hari bisa beralih menggunakan telepon pintar dan mengonsumsi paket kuota Indosat untuk berselancar di internet.