Potensi Penyaluran Kredit Perumahan Tahun Ini Menjanjikan
Sejumlah perbankan optimistis penyaluran kredit untuk tempat tinggal pada tahun ini akan lebih baik daripada tahun sebelumnya.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah perbankan optimistis penyaluran kredit untuk tempat tinggal pada tahun ini akan lebih baik daripada tahun sebelumnya. Selain tren penjualan properti tahun ini disinyalir akan lebih baik, strategi penyaluran kredit yang disiapkan perbankan juga akan menopang pertumbuhan kredit pemilikan rumah.
Dalam keterangan resmi yang diterima Kompas, Selasa (4/2/2020), Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Pahala N Mansury mengatakan, perusahaan akan tetap berfokus di sektor perumahan di berbagai sentra ekonomi daerah di Tanah Air.
”Penyaluran kredit BTN tetap akan berfokus di sektor perumahan yang memiliki dampak positif lanjutan ke 170 industri terkait lainnya. Namun, kami tetap memperhatikan perkembangan di daerah yang terdampak penurunan harga komoditas,” ujarnya.
Sektor perumahan pun dipandang masih memiliki ruang gerak yang cukup luas di Indonesia karena masih adanya celah antara kebutuhan rumah baru dan kapasitas bangun para pengembang. Kondisi ini membuat BTN optimistis menargetkan pertumbuhan KPR pada 2020 sedikitnya mencapai 10 persen.
”Kontribusi sektor perumahan terhadap produk domestik bruto Indonesia baru mencapai 3 persen. Artinya masih besar peluang untuk mengakselerasi industri ini,” kata Pahala.
Salah satu strategi BTN untuk menggenjot pertumbuhan KPR dari segmen milenial adalah promo KPR dengan bunga 6,99 persen fixed untuk dua tahun.
Hingga triwulan III-2019, perseroan telah mendukung pembangunan 610.526 unit rumah dengan nilai Rp 50,74 triliun. Adapun untuk sepanjang 2019 BTN menargetkan bisa mendukung pembangunan 800.000 unit rumah.
Head Mortgage PT Bank Permata Tbk Dewi Damajanti Widjaja optimistis bahwa KPR akan tumbuh signifikan pada 2020 meski tahun ini ketidakpastian masih menghantui ekonomi dunia. Dia melihat pertumbuhan industri properti pada 2020 masih positif, tecermin dari pertumbuhan bisnis hingga akhir 2019.
”Kami optimistis membidik target pertumbuhan KPR 10 persen hingga 20 persen pada 2020. Target ini bisa kami realisasikan dengan fokus pada nasabah primer dan menggandeng pengembang,” ujarnya.
Meski industri properti sempat alam stagnansi pada semester I-2019, memasuki paruh kedua tahun lalu tren penjualan rumah ataupun apartemen mulai membaik. Dewi mengaku hampir seluruh proyek dari mitra pengembang Bank Permata terjual habis di sepanjang tahun lalu.
Selain tren penjualan properti yang membaik, Bank Permata juga meluncurkan produk KPR syariah yang menyinergikan kredit dengan tabungan Permata KPR iB Bijak. Nasabah bisa mendapat bunga KPR hingga 0 persen dengan menambah saldo tabungan.
”Sebanyak 70-80 persen saldo tabungan diperhitungkan sebagai pengurang pokok pinjaman bunga KPR. Dengan asumsi jumlah tabungan pada rekening debitor yang sebesar 125 persen dari total plafon pinjaman, maka ujrah yang ditanggung debitor bisa sebesar 0 persen,” ujar Damajanti.
Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia Otoritas Jasa Keuangan, hingga November 2019, nilai penyaluran KPR untuk rumah tinggal mencapai Rp 475,7 triliun. Adapun hingga periode waktu yang sama, nilai penyaluran kredit untuk apartemen telah mencapai Rp 22,1 triliun.