logo Kompas.id
EkonomiSerapan Minim, Stok Garam...
Iklan

Serapan Minim, Stok Garam Rakyat Menumpuk

Dengan produksi garam nasional yang meningkat, impor garam industri semestinya diminimalkan agar garam rakyat terserap dan tidak anjlok harganya. Petambak garam diyakini mampu memenuhi target produksi.

Oleh
BM Lukita Grahadyarini
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/4n-oFqOSjaNfN5I2rPNyCppxOQ0=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F4da4a33a-0e22-4a00-b168-6af80c9f0be6_jpg.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Petani memanen garam di lahan yang dilindungi plastik di Desa Bungko Lor, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (5/8/2019).

JAKARTA, KOMPAS — Stok garam dikhawatirkan kian menumpuk seiring minimnya penyerapan oleh industri dan surplus panen garam nasional. Tanpa keseriusan mendorong penyerapan garam produksi dalam negeri, penumpukan stok diperkirakan mencapai 2 juta ton.

Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat, stok garam nasional dari sisa produksi 2019 pada Januari 2020 sebanyak 1,8 juta ton. Adapun produksi tahun ini ditargetkan 3 juta ton. Kebutuhan garam untuk konsumsi rumah tangga dan komersial rata-rata 700.000 ton per tahun. Sementara komitmen penyerapan garam hingga Juni 2021 sebanyak 1,9 juta ton.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000