Gandeng Traveloka, BNI Perluas Pasar Kredit Tanpa Agunan
BNI akan menyalurkan pinjaman hingga Rp 6 triliun pada 2020 untuk 1 juta potensi pengguna layanan Paylater Traveloka. Penyaluran pinjaman itu melalui produk yang sudah eksis di BNI, yaitu BNI Fleksi.
Oleh
Erika kurnia
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyalurkan kredit tanpa agunan untuk layanan bayar kemudian atau Paylater di aplikasi penyedia layanan perjalanan dan gaya hidup Traveloka. Kerja sama ini menyasar masyarakat yang memiliki keterbatasan akses ke layanan keuangan, seperti kartu kredit.
Direktur Bisnis Konsumer PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Anggoro Eko Cahyo dan President Traveloka Group Operations Henry Hendrawan, Rabu (15/1/2020), menandatangani perjanjian kerja sama dalam hal akses kredit konsumer tersebut di Jakarta.
Anggoro mengatakan, melalui kerja sama itu, BNI akan menyalurkan pinjaman hingga Rp 6 triliun pada 2020 untuk 1 juta potensi pengguna layanan Paylater Traveloka. Penyaluran pinjaman itu melalui produk yang sudah eksis di BNI, yaitu BNI Fleksi.
BNI akan menyalurkan pinjaman hingga Rp 6 triliun pada 2020 untuk 1 juta potensi pengguna layanan Paylater Traveloka.
BNI Fleksi merupakan kredit tanpa agunan yang dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan konsumtif, dengan fokus penyaluran pada penerima gaji (payroll loan). Hal ini memiliki kesamaan profil dengan pengguna aplikasi Traveloka yang sebagian besar memerlukan data penghasilan dasar.
”Kami berharap kerja sama dengan Traveloka itu dapat meningkatkan nilai dan nasabah kredit konsumer. Melihat tren tahun lalu, produk BNI Fleksi dan segmen KPR (kredit pemilikan rumah) diklaim menopang pertumbuhan kredit konsumsi dengan pertumbuhan hingga 11 persen secara tahunan,” ujarnya.
Pertumbuhan kredit dalam bentuk layanan Paylater yang besar juga dirasakan Traveloka. Untuk penyediaan dana pinjaman, Traveloka sebelumnya bekerja sama dengan Danamas dan Citranusa Sejahtera Finance. Kali ini, perusahaan teknologi itu menggandeng perbankan besar seperti BNI untuk memperkuat layanan mereka.
Henry Hendrawan mengemukakan, melalui kemitraan ini, Traveloka berkomitmen menghadirkan layanan terbaik bagi konsumen Indonesia yang tidak memiliki akses ke layanan keuangan.
”Tujuannya, untuk menghadirkan solusi terhadap kendala pengguna dalam memenuhi kebutuhan perjalanan dan gaya hidup mereka,” ujarnya.
Pendapat Henry beralasan sebab menurut laporan e-Conomy SEA 2019 yang dibuat Google, Temasek, dan Bain & Company, ada 47 juta (26 persen) penduduk dewasa Indonesia yang belum mendapat akses layanan perbankan, seperti kredit.
Bahkan, 51 persen atau 92 juta penduduk dewasa Indonesia tidak memiliki rekening bank, jauh lebih banyak dibandingkan dengan 23 persen penduduk yang memiliki akses luas ke layanan perbankan.
”Untuk itu, sejak 2018, pengguna Traveloka dapat menggunakan layanan Paylater untuk kredit biaya pemesanan tiket pesawat, hotel, ataupun kebutuhan gaya hidup lainnya kapan saja,” kata Henry.
Pengguna Traveloka dapat menggunakan layanan Paylater untuk kredit biaya pemesanan tiket pesawat, hotel, ataupun kebutuhan gaya hidup lainnya kapan saja.
Pengguna cukup mendaftarkan diri dengan melengkapi informasi identitas dan foto di aplikasi. Proses verifikasi pendaftaran butuh waktu satu jam.
Traveloka memberi batas peminjaman bagi setiap pengguna mulai dari Rp 1 juta sampai Rp 50 juta. Batas peminjaman akan diukur berdasarkan riwayat kemampuan membayar kredit dan risiko gagal bayar setiap pengguna.