logo Kompas.id
EkonomiKeberpihakan pada Garam Rakyat
Iklan

Keberpihakan pada Garam Rakyat

Pemerintah menaikkan kuota impor garam industri tahun ini. Pada saat yang sama, produksi garam rakyat menumpuk tak terserap, harganya pun anjlok. Nasib petambak garam rakyat bak sudah jatuh tertimpa tangga.

Oleh
BM Lukita Grahadyarini
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fMgS-nPXj08UMonUnfB5JXhxRA8=/1024x694/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F20191117Bah10_1574827529.jpg
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Pekerja bersiap memindahkan karung berisi garam ke dalam gudang agar tidak rusak oleh air hujan di sentra produksi garam di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (27/11/2019). Hujan yang turun pada malam sebelumnya menandai akan berakhirnya musim produksi garam yang telah berlangsung selama enam bulan.

Tahun ini, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menetapkan alokasi kuota impor garam untuk kebutuhan industri sebesar 2,9 juta ton. Kuota impor itu meningkat 200.000 ton dibandingkan tahun lalu.

Pada waktu yang sama, hasil panen garam rakyat mengalami peningkatan. Di pengujung tahun 2019, produksi garam tercatat 2,86 juta ton atau meningkat dibandingkan realisasi 2018 yang mencapai 2,72 juta ton.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000