Segmen Usaha Jadi Alternatif Penopang Pertumbuhan Industri Telekomunikasi
Industri informasi dan komunikasi diperkirakan bisa tumbuh 8-9 persen di tengah pelambatan tahun ini. Segmen perusahaan atau enterprise berpotensi menjadi alternatif penopang pertumbuhan sektor ini.
Oleh
MEDIANA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Sejalan dengan kondisi ekonomi, pertumbuhan bisnis industri informasi dan komunikasi, khususnya di segmen ritel, diperkirakan melambat tahun ini. Namun, tidak demikian dengan segmen perusahaan yang dinilai lebih stabil.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara di Jakarta, Rabu (1/1/2020) berpendapat, segmen perusahaan (enterprise) bisa menjadi alternatif penopang pertumbuhan.
Kehadiran teknologi akses seluler 5G bisa mendukung model bisnis yang menyasar segmen itu. “Pendekatan pemanfaatan 5G lebih bagus untuk mendukung produktivitas industri pengguna,” ujarnya.
The Financial Times dalam artikel Why The Global Telecoms Dream Turned Sour (30 Desember 2019) menyebutkan, subsektor telekomunikasi dianggap oleh investor memiliki kinerja buruk lima tahun terakhir. Sejumlah operator mempunyai utang besar dan kini mereka berada di bawah tekanan kuat untuk berinvestasi di teknologi 5G.
Dominasi pasar komunikasi beralih ke jenis perusahaan yang berbeda – dipimpin oleh Google, Apple dan Facebook – yang telah menggunakan pipa jaringan yang dipasang oleh perusahaan telekomunikasi di seluruh dunia untuk menangkap bagian terbesar dari keuntungan bisnis digital.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada triwulan III-2019, pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi mencapai 9,15 persen, naik dibandingkan setahun sebelumnya yang 8,14 persen.
Keniscayaan
Senior Vice President - Head of Corporate Communications PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) Turina Farouk memandang, transformasi digital di industri telekomunikasi seluler masih relevan. Saat ini, bisnis telekomunikasi seluler bisa dikatakan tertinggal dibandingkan dengan bisnis teknologi informasi komunikasi lainnya dalam mengadopsi digital.
"Sebagai gambaran, hampir semua subsektor industri teknologi informasi komunikasi telah beralih dan memanfaatkan kecerdasan buatan, mesin pembelajaran, dan pengotomatisan. Dengan demikian, transformasi digital untuk telekomunikasi menjadi keniscayaan guna mengurangi ketertinggalan itu," ujar dia.
Turina mengatakan, di era konsumsi data seperti sekarang, tantangan bagi Indosat Ooredoo adalah mempersiapkan ekosistem bisnis pendukung di luar bisnis inti. Perusahaan dituntut cepat dan mampu beradaptasi teknologi. Saat ini, perusahaan sedang mempersiapkan peta jalan penggunaan teknologi, strategi usaha, dan sumber daya manusia.
Indosat Ooredoo sempat mempunyai produk digital, seperti dompet elektronik Dompetku dan platform perdagangan secara elektronik atau e-dagang bernama Cipika. Indosat Ooredoo memilih melepas bisnis Dompetku miliknya untuk dilebur menjadi PayPro pada paruh 2017. Adapun nasib Cipika yang beroperasi sekitar Agustus 2014 ditutup per 1 Juni 2017.
"Indosat Ooredoo sebagai pemain baru didunia digital sudah memulai dengan langkah yang cukup berani, karena membuat produk serupa dengan perusahaan rintisan bidang teknologi yang lebih berorientasi pada valuasi.
Transformasi
Group Head Corporate Communication PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) Tri Wahyuningsih menyampaikan pandangan senada saat ditanya mengenai transformasi digital di industri telekomunikasi seluler. Transformasi digital merupakan suatu proses bukan tujuan. XL Axiata sudah mulai melakukan transformasi sejak 2015 dengan strategi 3R (Revamp, Rise, Reinvent).
Dalam proses menghadirkan produk digital, dia mengatakan tentu tidak semua bisa menjadi sumber pendapatan baru. Ada produk yang setelah dievaluasi tidak bisa dilanjutkan. Akan tetapi, ada produk dipertahankan karena perusahaan merasa masih dapat memberikan nilai tambahan bagi pelanggan.
"Kami menciptakan sumber pendapatan baru adalah bagian dari budaya perusahaan. Dengan budaya itulah, kami berharap bisa tetap relevan dengan perkembangan," kata Tri.
Pada paruh kedua tahun 2017, Elevenia - platform e-dagang buatan XL Axiata dan SK Planet - berada di bawah grup Salim lewat PT Jaya Kencana Mulia Lestari dan Superb Premium Pte Ltd. Sementara dompet elektronik XL Axiata, yaitu XL Tunai, dikabarkan operasionalnya dialihkan ke Axiata Digital Services.
Sementara itu, pada Juli 2019, operator infrastruktur internet asal Singapura, Princeton Digital Group, mengakuisisi 70 persen kepemilikan saham bisnis layanan pusat data XL Axiata.
Menurut Tri, XL Axiata berusaha konsisten menghadirkan jaringan berkualitas, layanan pelanggan yang responsif, dan paket sesuai kebutuhan setiap segmen pasar. Cara ini bertujuan menyikapi lanskap industri telekomunikasi seluler di Indonesia yang dianggap sudah hiper kompetitif.
General Manager External Corporate Communication PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Aldin Hasyim mengatakan, dinamika pasar dan teknologi sekarang semakin memperlihatkan penurunan penggunaan suara dan pesan pendek tidak terhindarkan. Sebagai gantinya, data dan layanan digital semakin banyak dikonsumsi sehingga diperkirakan menjadi mesin pertumbuhan masa depan industri telekomunikasi.
Dia menjelaskan, fokus pada bisnis dan layanan digital tercermin dari usaha mempercepat pembangunan jaringan pita lebar. Saat ini, jangkauan jaringan 4G Telkomsel telah mencapai lebih dari 95 persen populasi. Perusahaan juga mengembangkan aneka produk digital, mulai dari bersifat mendukung gaya hidup sampai benda terhubung internet (IoT).
Indosat Ooredoo membukukan pendapatan selular sebesar Rp10 triliun pada semester I-2019, tumbuh 15,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini didorong oleh pertumbuhan kenaikan pendapatan data sebesar 22,8 persen sebagai hasil dari pertumbuhan lalu lintas konsumsi data sebesar 68,7 persen.
Pelanggan ponsel pintar XL Axiata mencapai 48,6 juta per semester I-2019 atau naik 24 persen dibanding periode yang sama tahun 2018. Total lalu lintas konsumsi layanan di seluruh jaringan XL Axiata meningkat 64 persen.
Pengguna data di Telkomsel telah mencapai lebih dari 100 juta. Lalu lintas konsumsi data melebihi 1.400.000 terabyte.