Pembebasan lahan untuk proyek kereta cepat Jakarta - Bandung masih jadi pembahasan. Disamping itu, pemerintah juga mewacanakan ada tambahan jalur ganda.
Oleh
mediana
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pembebasan lahan untuk proyek kereta cepat Jakarta - Bandung masih jadi pembahasan. Disamping itu, pemerintah juga mewacanakan ada tambahan jalur ganda.
Lokasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mencakup delapan kabupaten/kota di Jawa Barat dan Jakarta Timur dengan panjang lintasan 142,3 kilometer. Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung memasuki tahap konstruksi layang. Konstruksi proyek ditargetkan tuntas pada akhir 2020 sehingga kereta cepat dapat dioperasikan pada 2021.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan seusai rapat koordinasi, Senin (23/12/2019) malam, di Jakarta, mengatakan, beberapa rapat masih membahas lahan. Sejauh ini lahan yang sudah dibebaskan untuk proyek itu mencapai 99 persen. Sisa lahan yang belum dibebaskan ditargetkan selesai pertengahan Januari 2020.
Dia mengemukakan hasil rapat lain adalah pemerintah mengupayakan ada kereta ringan (LRT) untuk warga asal Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang ingin naik kereta cepat. Jalur LRT akan dibuat. Rencana itu bertujuan memudahkan akses warga.
”Semacam jalur penghubung. Dananya tetap,” ujar Luhut.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menambahkan, akan ada jalur rel ganda (double track) guna mengakomodasi rencana itu.
Terkait pembebasan lahan, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Heri Antasari menyatakan memang ada permasalahan saat proses konsinyasi tanah. Misalnya, gugatan warga.
”Jadi, ada proses konsinyasi tanah sudah selesai, tetapi belakangan ada gugatan. Rapat koordinasi sore ini membahas itu. Keputusannya adalah kasus itu cepat diselesaikan agar tidak mengganggu pelaksanaan konstruksi,” katanya.
Adapun mengenai rencana double track, Heri mengatakan, pihak Kementerian Perhubungan telah berkomitmen siap merealisasikan. Dia berharap, pembangunannya berjalan linear dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.