Harga Batubara 2019 Anjlok

KOMPAS/YOLA SASTRA

Pemandu wisata (kanan) menjelaskan kepada para pengunjung terkait Lubang Mbah Soero, salah satu lubang tambang peninggalan Tambang Batubara Ombilin di Sawahlunto, Sumatera Barat, Sabtu (29/6/2019). Situs warisan penambangan batubara Ombilin ditetapkan sebagai warisan dunia kategori benda oleh World Heritage UNESCO pada 6 Juli 2019.

JAKARTA, KOMPAS — Rata-rata harga batubara pada 2019 jauh lebih rendah dibandingkan dengan 2018. Harga batubara acuan Desember 2019 sebesar 66,3 dollar AS per ton, naik tipis daripada November 2019 yang sebesar 66,27 dollar AS per ton. Dengan demikian, rata-rata harga batubara tahun ini sebesar 77,9 dollar AS per ton atau lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 99 dollar AS per ton.

Bisnis batubara pada awal 2019 sempat memunculkan optimisme karena harganya saat itu 92,4 dollar AS per ton. ”Naik-turun harga batubara adalah hal yang wajar. Saya memperkirakan harga batubara akan berkisar 60 dollar AS per ton sampai 80 dollar AS per ton,” kata Ketua Indonesian Mining Institute Irwandy Arif, Minggu (8/12/2019), di Jakarta.

Dalam rapat dengar pendapat di Komisi VII DPR pekan lalu, anggota Komisi VII mendesak pemerintah melaksanakan gasifikasi batubara dengan mengubahnya menjadi gas. Tujuannya, mengurangi impor gas, terutama bagi kebutuhan rumah tangga.

”Investasinya mahal. Selain itu, harga gas dari hasil gasifikasi batubara jauh lebih mahal, yaitu menjadi 12 dollar AS-14 dollar AS per MMBTU (juta British thermal unit). Apalagi, harga minyak sekarang sedang jatuh,” ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Djoko Siswanto. (APO)