Proses Merger Selesai, Seluruh Nasabah BNP Jadi Nasabah Danamon
PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk telah menyelesaikan proses penggabungan usaha secara operasional. Peleburan aset usaha ini merupakan imbas dari mergernya kedua bank yang kepemilikannya dikuasai MUFG Bank Ltd, bank asal Jepang.
Oleh
DIMAS WARADITYA NUGRAHA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk telah menyelesaikan proses penggabungan usaha secara operasional. Peleburan aset usaha ini merupakan imbas dari mergernya kedua bank yang kepemilikannya dikuasai MUFG Bank Ltd, bank asal Jepang.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Kompas, Senin (2/9/2019), nasabah Bank Nusantara Parahyangan (BNP) sudah dapat menikmati produk dan jaringan Bank Danamon yang terdiri dari 464 kantor cabang dan 1.400 mesin ATM.
”Di luar itu nasabah BNP juga mendapatkan akses terhadap lebih dari 60.000 mesin ATM melalui jaringan ATM Bersama, PRIMA, dan ALTO yang tersebar di 34 provinsi,” ujar Head of External Affairs Bank Danamon Abraham Sihalolo dalam keterangan resminya.
Abraham menambahkan, seluruh nasabah BNP juga mendapatkan akses layanan digital banking Bank Danamon, termasuk internet banking, mobile banking, dan SMS banking.
Pada 29 April 2019, Mitsubishi UFJ Financial Group atau MUFG Bank Ltd telah meningkatkan kepemilikannya di Bank Danamon menjadi 94 persen dan kepemilikan di BNP 99,9 persen. Peningkatan kepemilikan dilakukan melalui transaksi senilai total Rp 49,6 triliun.
Transaksi itu merupakan transaksi tahap ketiga dalam rencana akuisisi MUFG Bank terhadap Bank Danamon yang sudah dicanangkan sejak 26 Desember 2017.
Penggabungan kedua bank ini sudah efektif dilakukan pada 1 Mei 2019 karena BNP telah bergabung dengan Bank Danamon sebagai bank yang menerima penggabungan (surviving bank). Sehari berselang, Bank BNP pun menghapus pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia setelah proses merger di sisi korporasi rampung.
Adapun pada perdagangan sesi pertama Senin ini, pergerakan saham Bank Danamon masih stagnan di harga Rp 4.810 per saham. Sejak awal Januari hingga perdagangan hari ini, pergerakan saham Bank Danamon turun 37 persen. Dalam lima hari perdagangan terakhir, investor asing menjual saham Bank Danamon hingga Rp 22 miliar.
Sementara itu, Regional Head Sales & Distribution Danamon Jabar Pinasthika Junia mengatakan, seluruh kantor cabang BNP akan berganti nama menjadi Bank Danamon.
Peleburan bank BNP menjadi Bank Danamon mengurangi daftar bank yang berkantor pusat di Bandung. BNP sebelumnya banyak membidik segmen usaha mikro, kecil, dan menengah di Jawa Barat dengan 26 kantor di Jawa Barat dan Pulau Jawa.