Tiga Sektor Ekonomi Kreatif Berpotensi Tumbuh di Ibu Kota Baru
Kepindahan ibu kota ke Kalimantan Timur berpotensi menumbuhkan sejumlah sektor ekonomi kreatif. Sekurangnya ada tiga sektor ekonomi kreatif yang berpotensi tumbuh, yakni arsitektur, desain interior, dan kuliner.
Oleh
M PASCHALIA JUDITH J
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepindahan ibu kota ke Kalimantan Timur berpotensi menumbuhkan sejumlah sektor ekonomi kreatif. Sekurangnya ada tiga sektor ekonomi kreatif yang berpotensi tumbuh, yakni arsitektur, desain interior, dan kuliner.
Wilayah yang akan menjadi ibu kota baru ialah sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. ”Tiga sektor yang dapat tumbuh ialah arsitektur, desain interior, dan kuliner,” kata Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf saat ditemui di Jakarta, Selasa (27/8/2019).
Permintaan terhadap jasa kreatif arsitektur dan desain interior akan meningkat di wilayah ibu kota baru tersebut. Pembangunan ibu kota baru membutuhkan kedua jasa tersebut dalam pengembangan ruang dan tata kota.
Setelah pemerintah efektif memanfaatkan ibu kota baru, Triawan berpendapat, sektor kuliner akan bertumbuh pesat. Hal ini dapat terjadi setelah 3-5 tahun masa pemindahan ibu kota.
Terkait potensi spesifik di wilayah ibu kota baru, Bekraf memilih dan menetapkan Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai salah satu kabupaten/kota kreatif 2019 pada Juni lalu. Subsektor seni pertunjukan menjadi ujung tombak kabupaten tersebut.
Sementara itu, Gojek Group menghargai dan menghormati keputusan pemerintah dalam memindahkan ibu kota negara. Terkait pengembangan bisnis di ibu kota baru, Chief Public Policy and Government Relation Gojek Group Shinto Nugroho mengatakan, pihaknya akan melihat perkembangan terlebih dahulu sambil bekerja sama dan berdialog dengan pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah.