Dua Anak Usaha Northcliff akan Lepas Saham Perdana
Oleh
Maria Clara Wresti
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - PT Northcliff Indonesia (NCI) akan melakukan aksi korporasi untuk dua anak usahanya, yakni PT Media Delapan Visual atau Northcliff Media Entertainment dan PT Northcliff Eka Land atau Northcliff Development. Kedua anak usaha itu akan dibawa ke lantai bursa untuk pelepasan saham perdana.
Target dana yang terkumpul dari pelepasan saham perdana (IPO) adalah Rp 50 miliar hingga Rp 100 miliar untuk Media Delapan Visual dan Rp 1 trilun untuk Northcliff Eka Land.
"Dana IPO untuk Media Delapan Visual akan kami pakai untuk memproduksi lima film. Sedangkan untuk Eka Land, kami akan membangun hotel, kondotel, dan juga properti yang lain. Kami menargetkan bisa membangun 23 hotel, condotel, dan resort hingga tahun 2024 nanti," kata Direktur Utama PT Northcliff Indonesia Erry Sulistyo di Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Perusahaan private equity, yang sebelumnya dikenal bernama PT Skybee Tbk yang bergerak di perdagangan ponsel dan produk pendukung untuk operator seluler ini, merencanakan dana hasil IPO untuk mengembangkan sejumlah proyek properti baik hotel maupun condotel.
Properti itu berlokasi di sejumlah daerah seperti Garut, Ciawi, dan Semarang. Selain mengembangkan proyek di lokasi tersebut, Northcliff Indonesia juga sedang membidik sembilan bangunan yang pembangunannya terhenti. "Bangunan yang mangkrak sangat menarik untuk dibeli karena harga belinya sama dengan harga lima tahun lalu," kata Erry.
Sementara Direktur Utama Northcliff Development Prie Mangundiwiryo mengatakan, saat ini pihaknya sudah mempunyai bank tanah yang cukup banyak. "Saat ini bank tanah kami sudah banyak, total nilai aset sekitar Rp 1 triliun. Jika semua ini bisa dibangun, kami berharap nilainya bisa melonjak dua kali lipat," kata Prie.
Pada bisnis industri kreatif, Media Delapan Visual sedang menggarap empat judul film. Salah satunya yang berjudul \'Move on Aja\' dan akan dirilis pada 22 Agustus 2019. Selain itu ada juga film bergenre horor berjudul \'Juli\' serta satu film komedi yang siap dirilis tahun ini. "Saya berharap bisa masuk box office seperti film \'Dilan" dan \'Wiro Sableng\'. Kalau \'Dilan\' bisa menghasilkan Rp 100 miliar," kata Direktur Northcliff Pictures Anirudhya Mitra.
Perusahaan yang ingin menjadi perusahaan induk investasi terbesar di Indonesia ini, tengah mengincar saham perusahaan consumer goods dengan nilai akuisisi Rp 200 miliar. "Saat ini kami masih melakukan penjajakan untuk akuisisi ini. Perusahaan ini nantinya akan menjadi salah satu unit bisnis kami," kata Erry.
Sebelumnya, NCI juga telah mengakuisisi PT Taman Suci Abadi, perusahaan di Denpasar, Bali, yang fokus menjalankan bisnis manajemen hotel. Selain itu, NCI mengakuisisi PT Griya Boga Selaras (GBS), perusahaan di Jakarta yang bergerak di bidang manajemen gedung, katering, dan restoran. Akuisisi itu dalam rangka mencapai pertumbuhan perusahaan yang lebih tinggi.
NCI juga sudah mengalokasikan Rp 70 miliar untuk mengakuisisi dan mengembangkan Taman Suci Hotel. Dana yang dibutuhkan Rp 300 miliar, dan akan dipenuhi dengan cara melakukan right issue.
NCI merupakan bagian dari Northcliff Global Private Equity Fund. Saat ini, Northcliff adalah salah satu perusahaan investasi terkemuka di Asia Tenggara, dengan dana kelolaan (assets under management/AUM) sebesar 180 juta dollar AS (Rp 2 triliun).