BBTF Kuatkan Posisi Bali sebagai Hub Destinasi Indonesia
Pameran paket perjalanan dan pemasaran pariwisata internasional di Bali, yakni Bali and Beyond Travel Fair 2019, akan menguatkan posisi Bali sebagai penghubung destinasi di Indonesia. BBTF 2019 yang akan digelar 25-29 Juni di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Kabupaten Badung, direncanakan dihadiri pelaku bisnis dari penjual (seller) dan pembeli (buyer) produk pariwisata dari 55 negara.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·3 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Pameran paket perjalanan dan pemasaran pariwisata internasional di Bali, yakni Bali and Beyond Travel Fair 2019, akan menguatkan posisi Bali sebagai penghubung destinasi di Indonesia. BBTF 2019 yang akan digelar 25-29 Juni di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Kabupaten Badung, direncanakan dihadiri pelaku bisnis dari penjual (seller) dan pembeli (buyer) produk pariwisata dari 55 negara.
Panitia penyelenggara Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2019 menargetkan potensi transaksi komersial antara pelaku bisnis (B2B) dalam ajang BBTF 2019 mencapai Rp 9,23 triliun atau meningkat Rp 1,52 triliun dibandingkan dengan target potensi transaksi komersial B2B pada ajang BBTF 2018 sebesar Rp 7,71 triliun.
”BBTF ini ajang transaksi komersial antarpelaku bisnis di industri pariwisata,” kata Ketua Panitia BBTF 2019 I Ketut Ardana, yang juga Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali, di Kekeb Restaurant ITDC Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (28/5/2019).
Bali and Beyond Travel Fair adalah ajang pameran paket perjalanan dan pemasaran pariwisata internasional tahunan yang diinisiasi dan diselenggarakan Asita Bali di Nusa Dua sejak 2014. Beyond merujuk destinasi pariwisata Indonesia di luar Bali. Pada penyelenggaraan BBTF ke-6 ini, panitia penyelenggara BBTF 2019 mengangkat tema ”Journey to Sustainable Tourism” atau perjalanan menuju pariwisata berkelanjutan.
Lebih lanjut Ardana mengatakan, hingga Selasa (28/5/2019), sebanyak 162 buyer dari sekitar 298 buyer yang mendaftar ke panitia sudah melunasi biaya administrasi keikutsertaan dalam BBTF 2019. Panitia juga menerima pendaftaran dari 213 seller yang berencana mengikuti ajang BBTF 2019 di Nusa Dua.
”Kementerian Pariwisata berencana akan membawa 112 buyer dari 13 negara ke BBTF dalam bentuk famtrip,” kata Ardana dalam konferensi pers persiapan BBTF 2019 itu.
Kementerian Pariwisata berencana akan membawa 112 buyer dari 13 negara ke BBTF dalam bentuk famtrip.
Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pemasaran dan Kerja Sama I Gde Pitana menyatakan, Kementerian Pariwisata mendukung BBTF sejak tahun pertama dan berkomitmen mendukung penyelenggaraan BBTF di tahun-tahun mendatang. Pitana menyatakan, Kementerian Pariwisata berkeinginan menjadikan BBTF sebagai ajang pameran, pasar, dan transaksi pariwisata internasional menyamai ITB Berlin dan ITB Asia.
Bukan destinasi terakhir
”Kementerian Pariwisata mendukung BBTF karena ajang ini mendukung komitmen Kementerian Pariwisata menjadikan Bali bukan sebagai destinasi akhir, melainkan Bali sebagai hub yang menghubungkan destinasi lainnya di Indonesia,” kata Pitana dalam konferensi pers persiapan BBTF 2019.
Pitana menilai, BBTF sebagai pasar transaksi pariwisata akan memberikan keuntungan bagi pengusaha pariwisata dan pemerintah daerah di Indonesia karena mereka dapat mempromosikan dan memasarkan produk dan destinasi ke pasar internasional tanpa harus ke luar negeri.
Selain mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata, penyelenggaraan BBTF 2019 juga didukung sejumlah pihak, di antaranya ITDC Nusa Dua, BNDCC, Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), dan Starbucks.
Pemerintah Provinsi Bali, menurut Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Tjok Ace, pemerintah daerah di Bali, terutama daerah yang memiliki akomodasi, atraksi, dan obyek pariwisata, dapat memanfaatkan BBTF sebagai ajang mengenalkan dan mempromosikan pariwisata daerah.
”Saya berharap jajaran pemerintah daerah di Bali dapat bersinergi dengan menggandengkan kegiatan daerah dengan BBTF,” kata Tjok Ace.