Pemerintah Provinsi Bali mendukung dan menyiapkan penggunaan motor listrik Gesits di lingkungan dinas serta masyarakat. Hal ini mendorong terwujudnya Bali pulau hijau sesuai visi Nangun Sat Kertih Loka Bali, keseimbangan alam dan lingkungan.
Oleh
AYU SULISTYOWATI
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS - Pemerintah Provinsi Bali mendukung dan menyiapkan penggunaan motor listrik Gesits di lingkungan dinas serta masyarakat. Hal ini mendorong terwujudnya Bali pulau hijau sesuai visi Nangun Sat Kertih Loka Bali, keseimbangan alam dan lingkungan.
Selanjutnya, pemerintah setempat menyambut baik rencana pembangunan pabrik perakitan motor listrik Gesits. Beberapa opsi bangunan milik pemerintah yang berlokasi di Denpasar siap untuk menjadi pabriknya. Perusahaan listrik negara (PLN) juga bersedia menyiapkan tempat-tempat pengisian listriknya.
General Manager PLN Distribusi Bali Nyoman Suwarjoni Astawa mengatakan penggunaan motor listrik ini lebih hemat dari penggunaan bahan bakar minyak. “Motor listrik ini menghabiskan 1,2 kW untuk perjalanan 40 kilometer sekitar Rp 2.000. Sedangkan menggunakan bahan bakar minyak, 40 kilometer itu bisa menghabiskan 1 liter seharga sekitar Rp 10.000 dengan pertamax,” katanya, di Denpasar, Rabu (8/5/2019).
Suwarjoni menambahkan ia siap memasok listriknya. Pemasangan tempat pengisian listrik ini tidak memberatkan dan mengganggu pasokan listrik reguler. Beberapa tempat strategis dipasang seperti kantor gubernuran.
Harapannya, pemakaian motor listrik ini dapat menjadi propaganda bersama untuk mendukung Bali lebih ramah lingkungan. Selain itu, Suwarjoni juga mengusulkan untuk tak hanya motor, sepeda listrik pun perlu didorong untuk dipakai oleh masyarakat luas.
Motor listrik ini menghabiskan 1,2 kW untuk perjalanan 40 kilometer sekitar Rp 2.000. Sedangkan menggunakan bahan bakar minyak, 40 kilometer itu bisa menghabiskan 1 liter seharga sekitar Rp 10.000 dengan pertamax
Bali lebih hijau
Gubernur Bali Wayan Koster, sepakat pemakaian motor listrik ini mampu mendorong Bali menjadi lebih hijau. Selain itu, pembangunan pabrik perakitan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru di Bali.
Koster mengatakan untuk menjaga kesucian alam Bali, masyarakat memang perlu beralih ke kendaraan yang ramah lingkungan. Ia menambahkan motor listrik tidak saja mengurangi polusi udara namun juga suaranya tidak berisik. "Saya sudah pernah coba waktu Hari Listrik Nasional dan memang hemat dan tidak bersuara berisik," katanya.
Direktur Operasi Wijaya Karya Agung Budi Waskito, yang sempat bertemu dengan Koster, dalam rilis, segera mensurvei lokasi yang diperkirakan cocok untuk pabrik perakitan motor listrik Gesits di Denpasar. Ia menjadwalkan survei lahan pemerintah provinsi yang layak digunakan. Rencananya, Juni mendatang dapat menyusun perencanaan pembangunan pabrik tersebut.
Gesits merupakan motor listrik dari hasil riset Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) di tahun 2015. Pada bulan November 2016, lima unit motor listrik Gesits uji jalan. Pengujian itu melakukan perjalanan dari Jakarta hingga Bali (Tour de Jawa - Bali) oleh tim Garansindo dan ITS.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir melapas perjalanan tim penguji di Jakarta dan disambut Gubernur Bali (ketika itu) I Made Mangku Pastika.Pengujian yang merupakan bagian dari riset dan pengembangan sebelum masa produksi ini berjalan sukses.