Petrokimia Gresik Siapkan Pupuk Bersubsidi 909.000 Ton
Memasuki bulan Mei, bertepatan dengan Ramadhan 1440 H, PT Petrokimia Gresik (PG), anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 909.000 ton. Persediaan pupuk bersubsidi ini lima kali lebih banyak dari stok ketentuan minimum pemerintah sebanyak 171.000 ton.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·4 menit baca
GRESIK, KOMPAS - Memasuki bulan Mei, bertepatan dengan Ramadhan 1440 H, PT Petrokimia Gresik (PG), anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 909.000 ton. Persediaan pupuk bersubsidi ini lima kali lebih banyak dari stok ketentuan minimum pemerintah sebanyak 171.000 ton.
Manager Humas PG Muhammad Ihwan di Gresik pada Senin (6/5/2019) menyatakan bahwa stok pupuk bersubsidi tersebut terdiri dari jenis urea 121.000 ton, ZA sebanyak 150.000 ton, SP-36 sebanyak 188.000 ton dan NPK Phonska mencapai 359.000 ton serta Petroganik 91.000 ton.
Memasuki bulan Mei kata Ihwan, sebagian daerah sudah memasuki musim tanam gadu atau musim tanam menjelang kemarau. Untuk itu, Petrokimia Gresik (PG) memastikan pada bulan puasa ini distribusi pupuk bersubsidi berjalan seperti biasa.
Pemupukan berimbang ini sangat penting karena merupakan rekomendasi yang sudah teruji mampu meningkatkan hasil panen 1-2 ton per hektar dengan aplikasi pupuk yang paling efisien, sehingga petani bisa lebih menghemat pupuknya
Kementerian Pertanian melalui Permentan 47/2018 menetapkan alokasi pupuk subsidi nasional sebesar 8,87 juta ton kepada PT Pupuk Indonesia (Persero). Dari jumlah tersebut, PG mendapat alokasi penyaluran sebesar 5,2 juta ton. Selebihnya, akan disalurkan oleh produsen pupuk anggota holding PT Pupuk Indonesia lain.
Hingga 30 April 2019 kata Ihwan, PG telah menyalurkan sebesar 1,83 juta ton atau 103 persen dari alokasi Petrokimia Gresik pada caturwulan pertama atau Januari sampai April 2019. Untuk itu para petani kembali agar mengikuti dosis atau rekomendasi pemupukan berimbang agar hasil pertanian dapat mencapai produktivitas optimal dan efisien dalam penggunaan pupuk.
“Pemupukan berimbang ini sangat penting karena merupakan rekomendasi yang sudah teruji mampu meningkatkan hasil panen 1-2 ton per hektar dengan aplikasi pupuk yang paling efisien, sehingga petani bisa lebih menghemat pupuknya,” ujar Ihwan.
Sedangkan untuk rekomendasi pemupukan secara spesifik, petani bisa mendiskusikannya dengan petugas penyuluh dinas pertanian setempat. Selain itu, PG juga memiliki Mobil Uji Tanah, yaitu sarana untuk menguji tingkat kesuburan tanah.
Petani bisa membawa contoh tanah dari arealnya atau lahannya dan petugas akan meneliti, menganalisa, serta memberikan rekomendasi pemupukan yang tepat secara lebih spesifik, baik spesifik lokasi maupun komoditi.
“Mobil uji tanah sudah diluncurkan sejak 2015 dan bergerak secara mobile di areanya masing- masing. Saat ini jumlahnya sebanyak 4 unit dengan area meliputi Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur,” jelas Ihwan.
Diawasi ketat
Lebih lanjut Ihwan memaparkan bahwa dalam penyaluran pupuk bersubsidi perusahaan berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan), surat keputusan (SK) Dinas Pertanian provinsi dan kabupaten/ kota. Perusahaan mendistribusikan pupuk bersubsidi berpegang teguh pada prinsip 6 tepat, yaitu tepat tempat, harga, jumlah, mutu, jenis, dan tepat waktu.
“Penyaluran pupuk bersubsidi akan dikawal oleh 77 staf perwakilan daerah penjualan (SPDP) dan 323 asisten SPDP kami di seluruh nusantara. Kami memiliki fasilitas distribusi 305 gudang penyangga dengan kapasitas total 1,4 juta ton, 652 distributor, dan 28.228 kios resmi,” ujar Ihwan.
Terkait pengawasan, Ihwan menyebutkan bahwa perusahaan melalui petugas SPDP terus meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait. Mulai dari distributor, Dinas Pertanian, Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3), Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), TNI, dan aparat penegak hukum.
Masyarakat juga dapat turut serta mengawasi penyaluran pupuk bersubsidi. “Jika masyarakat menemukan penyelewengan maupun peredaran pupuk palsu, langsung saja laporkan ke pihak berwajib,” tegas Ihwan.
Petani juga diminta untuk lebih waspada terhadap peredaran pupuk palsu dan tiruan. Ihwan juga memperingatkan kepada produsen pupuk tiruan atau palsu untuk segera menghentikan dan/atau menarik dari peredaran, serta memusnahkan seluruh pupuk tiruan untuk menghindari tuntutan hukum, baik secara pidana maupun perdata, baik kemiripan produk secara keseluruhan maupun persamaan pada pokoknya.
“PG merupakan produsen pupuk anak usaha PT Pupuk Indonesia yang memiliki hak eksklusif atas merek dagang pupuk bersubsidi dan telah sah terdaftar dalam Daftar Umum Merek pada Direktorat Merek, Kementerian Hukum dan HAM,” katanya.
Jika masyarakat menemukan penyelewengan maupun peredaran pupuk palsu, langsung saja laporkan ke pihak berwajib
Menanggapi persediaan pupuk bersubsidi tersebut Aan Hanafi, Direktur CV Generasi Bagja Sentosa di distributor resmi pupuk bersubsidi Petrokimia Gresik wilayah Cirebon, Jawa Barat, mengatakan pihaknya senantiasa menjaga komunikasi dan koordinasi dengan produsen terkait alokasi pupuk bersubsidi di wilayahnya.
"Secara teknis, untuk penyaluran pupuk bersubsidi kami berpedoman pada peraturan bupati. Untuk musim tanam ini, kebutuhan pupuk cukup tinggi, namun semua dapat terkendali berkat koordinasi taktis yang baik antara produsen, distributor, dan dinas pertanian," ujar Aan Hanafi.