Komoditas bawang putih mengalami kelangkaan di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat, Selasa (2/5/2019). Sulitnya pasokan dan harga yang mahal membuat pedagang enggan untuk menyetok bawang putih.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS - Komoditas bawang putih mengalami kelangkaan di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat, Selasa (2/5/2019). Sulitnya pasokan dan harga yang mahal membuat pedagang enggan untuk menyetok bawang putih.
Di Blok II dan Blok III Pasar Raya Padang, Selasa sore, sulit ditemukan kios yang menjual bawang putih. Jika pun ada, stok bawang putih yang dijual tidak seberapa. Beberapa kali para pedagang mengatakan stok kosong kepada pembeli yang menanyakan bawang putih.
Menurut para pedagang, sulitnya pasokan bawang putih dialami sejak sebulan terakhir. Sejak itu pula harga bawang putih terus merangkak dari sekitar Rp 24.000 menjadi Rp 54.000.
“Sejak empat hari lalu saya tidak lagi menyetok bawang putih. Harganya mahal dan pasokan sulit didapat,” kata Syamsu Rizal (45), pedagang di Blok II. Saat ini, bawang putih yang dijual oleh pria yang karib disapa Eri itu tinggal enam buku saja.
Langkah serupa juga dilakukan oleh Jasniwar (50), pedagang di Blok II. Bahkan, saat ini tak satu buku pun bawang putih yang ada di kiosnya.
Perempuan yang lebih dikenal dengan panggilan Net itu tidak mau mengambil risiko merugi di tengah sulitnya pasokan dan mahalnya harga bawang putih. “Nanti modal saya terbenam hanya pada bawang putih,” kata Net.
Tidak hanya pedagang, langka dan mahalnya harga bawang putih dikeluhkan pula oleh pembeli. “Kalau barangnya ada, meskipun mahal, masih bisa dibeli. Ini bahkan mencari pedagang yang menjualnya pun susah,” keluh Evi Rosfiyanti (55), pembeli di Blok II.
Nanti modal saya terbenam hanya pada bawang putih
Untuk mengantisipasi langka dan mahalnya bawang putih, Evi mengurangi pembelian dan konsumsi bawang putih. Jika biasanya membeli setengah hingga satu kilogram, sekarang Evi hanya membeli seperempat kilogram. Begitu pula dengan konsumsi yang dia kurangi dari tiga siung sekali memasak menjadi satu siung.
“Semoga ketersediaan dan harga bawang putih segera normal. Kasihan masyarakat kecil. Anak-anak masih sekolah dan kuliah,” ujar Evi.
Pasokan minim
Secara terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumbar Ridonald mengatakan, kelangkaan bawang putih dipicu oleh kurangnya pasokan bawang putih lokal. Selain itu, kuota impor bawang putih juga baru ditetapkan sehingga pasokan terhenti beberapa waktu.
Menurut Ridonald, Disperindag Sumbar sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Badan Urusan Logistik dalam menetapkan kuota dan importir bawang putih untuk Sumbar. Koperasi ataupun distributor di Pasar Raya Padang dan Pasar Bukittinggi sudah menyatakan kesiapan untuk mengambil bawang putih dari importir yang disepakati.
Ridonald pun mengharapkan kelangkaan bawang putih bisa teratasi dalam beberapa hari ke depan dan harganya kembali normal. “Nanti harga bawang putih yang dijual tidak lebih dari Rp 30.000,” kata Ridonald.