JAKARTA, KOMPAS — PT Astra Otoparts Tbk berencana untuk menyiapkan anggaran belanja modal hingga Rp 1 triliun pada 2019. Anggaran belanja modal itu akan ditujukan, pertama, untuk peningkatan kapabilitas serta pembaruan model-model produk otomotif.
Astra Otoparts adalah anak perusahaan PT Astra International Tbk yang memproduksi dan mendistribusikan rangkaian produk komponen otomotif. Direktur Keuangan Astra Otoparts Wanny Wijaya mengatakan, sumber dana belanja modal itu berasal dari pendanaan internal perusahaan.
”Rencana besaran alokasi belanja modal tahun ini lebih kurang sama dengan rencana belanja modal yang dianggarkan perusahaan pada tahun lalu,” ujarnya dalam Workshop Wartawan Pasar Modal di Jakarta, akhir pekan lalu.
Pada triwulan I-2019, Astra Otoparts membukukan pendapatan bersih Rp 3,94 triliun. Nilai ini naik 2,74 persen dibandingkan dengan pendapatan bersih dalam periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 3,83 triliun.
Adapun laba bersih yang dicapai perusahaan pada periode triwulan I-2019 sebesar Rp 159,3 miliar, naik 9,15 persen dari laba bersih dalam periode triwulan pertama tahun 2018 sebesar Rp 145,3 miliar.
Wanny menuturkan, kenaikan laba bersih itu terutama didorong kenaikan pendapatan dari pasar pabrikan otomotif (original equipment manufacturer/OEM), pasar suku cadang pengganti, dan segmen ekspor. Kenaikan pendapatan dari tiga segmen itu ditopang oleh kenaikan volume penjualan kendaraan bermotor roda dua.
Sepanjang Januari-Februari 2019, volume penjualan sepeda motor PT Astra Honda Motor secara nasional naik 19 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi 1,3 juta unit. Sayangnya, informasi terkait dengan besarnya pasar motor nasional periode Maret 2019 saat ini masih belum tersedia.
”Kalau melihat secara total market, ada kenaikan. Memang kami menyiapkan stok (motor) untuk Lebaran karena biasanya di bulan-bulan menjelang Lebaran itu penjualan bisa naik sekitar 20 persen,” katanya.
Meski penjualan sepeda motor dan mobil memiliki tren peningkatan menjelang hari raya Idul Fitri, Wanny memprediksi volume penjualan suku cadang kendaraan bermotor akan menurun pada triwulan II-2019. Penurunan penjualan suku cadang menjelang hari raya, menurut Wanny, merupakan siklus tahunan.
”Tren peningkatan penjualan sepeda motor dan mobil yang meningkat menjelang hari raya tidak memengaruhi terhadap penjualan suku cadang. Setiap bulan Ramadhan penurunan volume penjualan turun cukup signifikan, hampir 40 persen,” ujarnya.
Proyek infrastruktur
Di tempat yang sama, Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti mengatakan, perusahaan selalu membuka peluang terkait dengan ekspansi bisnis baru, terutama yang berkenaan dengan infrastruktur dan logistik.
”Astra tidak hanya bisa bergantung pada bisnis otomotif dan perlu melakukan diversifikasi bisnis, termasuk investasi di jalan tol,” ujarnya.
Astra International tengah mengkaji lebih lanjut terkait dengan rencana masuk membeli saham PT Jasamarga Surabaya Mojokerto, pengelola ruas Jalan Tol Mojokerto-Surabaya di Provinsi Jawa Timur.
Saat ini, saham Jasamarga Surabaya Mojokerto dimiliki oleh PT Jasa Marga Tbk sebesar 50 persen, PT Wijaya Karya Tbk (25 persen) dan PT Moeladi (25 persen). Menurut Tira, Wijaya Karya berencana melepas 20 persen kepemilikan saham dan tengah bernegosiasi dengan Astra.