Tunaiku Salurkan Pinjaman Lebih dari Rp 1 Triliun Tahun Lalu
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penyedia layanan pinjam-meminjam uang berbasis teknologi informasi, Tunaiku, menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 1 triliun sepanjang tahun 2018 kepada 170.000 orang. Dari dana pinjaman yang berhasil disalurkan itu, sekitar 40 persen dipakai peminjam untuk renovasi rumah, 40 persen modal usaha mikro dan kecil, serta 20 persen biaya konsumsi.
Managing Director PT Bank Amar Indonesia dan Tunaiku Vishal Tulsian mengatakan hal itu dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (23/4/2019). Rasio pinjaman bermasalah (NPL) pada 2018 mencapai 0,61 persen. Lokasi tempat tinggal peminjam menyebar di 16 kabupaten/kota.
Tunaiku, sebagai bagian dari PT Bank Amar Indonesia, mulai beroperasi Juni 2014. Nilai pinjaman yang ditawarkan berkisar Rp 2 juta sampai dengan Rp 20 juta dengan tenor pinjaman 6-20 bulan.
Dia menuturkan, pada dua tahun awal Tunaiku beroperasi, sebagian besar dana pinjaman yang berhasil disalurkan digunakan oleh penerima pinjaman untuk membiayai kebutuhan sehari-hari yang mendesak. Misalnya, pengobatan ke rumah sakit.
Mengenai strategi tahun 2019, Vishal berharap Tunaiku bisa menyalurkan dana pinjaman kembali dengan nilai di atas Rp 1 triliun dengan sasaran pemakaian lebih banyak untuk membantu modal usaha mikro dan kecil.
”Kami akan meluncurkan beberapa fitur di platform Tunaiku yang memudahkan kegiatan usaha mikro dan kecil. Sebagai contoh, manajemen keuangan dan penghitung faktur tagihan,” ujar Vishal.
Mengutip salah satu studi McKinsey, dia mengemukakan, ekonomi digital di Indonesia akan tumbuh lima kali lipat sampai lima tahun mendatang. Generasi muda Indonesia diprediksi lebih banyak terjun menjadi wirausaha. Pada saat itu, penyedia layanan pinjam-meminjam uang berbasis teknologi informasi amat dibutuhkan untuk membantu permodalan.