Pada akhir 2018, total laman pengguna domain .id mencapai 310.000. Pertumbuhan laman domain .id terdaftar diklaim berkisar 15-20 persen per tahun.
Oleh
MEDIANA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Pada akhir 2018, total laman yang menggunakan domain .id mencapai 310.000. Pengelola Nama Domain Internet Indonesia atau PANDI mengklaim, pertumbuhan laman domain .id terdaftar berkisar 15-20 persen per tahun.
CEO PANDI Andi Budimansyah, yang ditemui di sela-sela pertemuan nasional ke-10 PANDI di Jakarta, Rabu (24/4/2019) mengatakan, angka pertumbuhan domain .id terdaftar sebanyak itu bagus. Apalagi, pengguna laman berdomain .id tidak hanya berasal dari warga negara Indonesia.
Dia menggambarkan, sekitar 11.000 laman domain .id dari total digunakan oleh warga negara Amerika Serikat. Lalu, 2.000 laman berdomain .id dari total dipakai oleh warga negara Uni Eropa.
Untuk menarik perhatian agar semakin banyak pengguna domain .id, Andi menjelaskan, pihaknya menambahkan standar keamanan. Misalnya, PANDI mengikuti ketentuan ISO 27001 tentang keamanan informasi, ISO 9000 tentang kualitas layanan, dan Regulasi Umum Perlindungan Data (GDPR) Uni Eropa.
"Kami terus membenahi kualitas keamanan siber dan mempermudah proses pendaftaran. Ini akan menjadi keuntungan berdomain .id yang kami tawarkan ke masyarakat. Keuntungan lain yang kami tawarkan yaitu masih banyak nama atau karakter yang bisa dipakai mendaftarkan ke domain .id dibanding domain Top Level Domain lainnya," kata dia.
Program Sejuta Domain dapat membantu cita-cita membangun ekonomi digital yang digerakkan lewat UMKM
Andi menceritakan, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika pernah menggratiskan biaya pendaftaran dan pemakaian domain .id selama setahun kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Program bernama Sejuta Domain ini hanya berjalan tiga tahun dan menghasilkan sekitar 50.000 UMKM membangun laman berdomain .id.
"Amat disayangkan program itu akhirnya berakhir. Padahal, program Sejuta Domain dapat membantu cita-cita membangun ekonomi digital yang digerakkan lewat UMKM," kata Andi.
Sebelumnya, pada akhir Maret 2019, penyedia layanan pendaftaran nama domain dan infrastruktur internet, VeriSign Inc, menyebut ada sekitar 348,7 juta pendaftaran nama domain di seluruh Top Level Domain (TLD) pada triwulan IV-2018.
TLD merupakan bagian terakhir dari sebuah domain atau bagian yang mengikuti akhiran "dot" di URL. TLD membantu mengidentifikasi unsur-unsur tertentu dari suatu laman seperti, jenis usaha dan negara asal. TLD dibagi dua kategori, yakni country-specific TLD dan general TLD.
VeriSign Inc mengatakan, ada kenaikan 6,3 juta atau 1,8 persen pendaftaran nama domain TDL jika dibandingkan dengan triwulan ketiga tahun 2018. VeriSign Inc menyebut kenaikan rata-rata pendaftaran domain TDL per tahun sebesar 4,9 persen atau 16,3 juta.
Pada triwulan IV-2018, basis nama domain TDL .com mencapai 130,9 juta pendaftaran. Adapun basis nama domain TDL .net sebanyak 14 juta pendafataran pada periode yang sama.