SOLO, KOMPAS — Pemerintah Kota Solo terus menggenjot revitalisasi pasar-pasar tradisional di Solo, Jawa Tengah. Dari total 44 pasar tradisional, 32 pasar telah selesai direvitalisasi dan dibangun kembali.
”Pembangunan dan revitalisasi terus dilakukan sebagai upaya untuk mengembalikan daya tarik pasar-pasar tradisional di tengah era modern sekarang ini,” kata Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo saat meresmikan Pasar Jebres di Kelurahan Purwodiningratan, Kecamatan Jebres, Solo, Kamis (11/4/2019).
Purnomo mengatakan, Pemkot Solo berkomitmen mempertahankan dan mengembangkan keberadaan pasar-pasar tradisional. Dari total 44 pasar tradisional di Solo, sekarang ini sudah 32 pasar tradisional yang direvitalisasi dengan dibangun kembali dan direnovasi agar tidak kalah bersaing dengan pusat belanja modern.
”Kondisi pasar-pasar tradisional yang dulunya becek, kumuh, bau, dan gelap sekarang berubah total jadi pasar bersih, nyaman, megah, dan representatif,” ujarnya.
Menurut Purnomo, dengan merevitalisasi pasar tradisional, masyarakat diharapkan akan tertarik dan beralih kembali membeli berbagai kebutuhan pokok di pasar tradisional. Untuk itu, pasar tradisional dibangun lebih menarik dilengkapi dengan berbagai sarana pendukung, seperti ruang laktasi.
Kondisi pasar-pasar tradisional yang dulunya becek, kumuh, bau, dan gelap sekarang berubah total jadi pasar bersih, nyaman, megah, dan representatif.
Kepala Dinas Perdagangan Solo Subagiyo mengatakan, Pasar Jebres dibangun pertama kali pada tahun 1985. Sejak itu, pasar yang berada persis di depan Stasiun Jebres, Solo, ini belum pernah tersentuh pembangunan sehingga kondisinya becek, kumuh, pengap, dan gelap.
Pada 2018, Pemkot Solo mulai membangun Pasar Jebres yang baru diatas tanah milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) seluas 3.993 meter persegi. ”Pembangunan pasar ini didanai dari APBD Provinsi Jawa Tengah dan APBD Solo,” katanya.
Bantuan dana
Menurut Subagiyo, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberi bantuan dana pembangunan sebesar Rp 13 miliar, sedangkan dari APBD Solo Rp 9,4 miliar.
Pasar Jebres tidak hanya dibangun baru, tetapi juga dikembangkan dari semula hanya satu lantai kini menjadi dua lantai. Pasar ini pun bisa menampung tambahan 118 pedagang kaki lima yang sebelumnya berjualan di luar pasar. ”Jumlah pedagang yang ditampung total sebanyak 661 orang,” ujarnya.
Subagiyo mengatakan, revitalisasi pasar tradisional akan terus dilanjutkan. Setelah Pasar Jebres, Pemkot Solo akan membangun Pasar Klewer Timur pada 2019 dan Pasar Legi.
”Pasar Klewer Timur tahun 2019 ini mulai dibangun dengan anggaran Rp 58 miliar. Untuk Pasar Legi, tahun ini lelang dan akan dikerjakan pada 2020 dengan anggaran Rp 177 miliar. Pembangunan Pasar Legi didanai pemerintah pusat,” tuturnya.
Ia menyebutkan, pasar tradisional besar yang masih belum direvitalisasi antara lain Pasar Jongke, Harjodaksino, Legi, dan Pasar Ayam Semanggi. Adapun pasar tradisional kecil antara lain Pasar Kleco Barat, Tunggulsari, Joglo, Ledoksari, Penumping, serta pasar mebel.