Bank DBS Indonesia Klaim Telah Memenuhi Rasio Kredit UMKM
Oleh
Mediana
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bank DBS Indonesia mengklaim telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai rasio penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah sebesar 20 persen. Selain terus berusaha menambah rasio pendistribusian pinjaman, Bank DBS Indonesia juga turut membina kapasitas debitor.
Direktur PT Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung, Rabu (6/3/2019), di Jakarta, mengatakan, pihaknya baru saja mengumumkan kerja sama dengan Accurate Online, UnionSpace, dan Alibaba Cloud. Accurate Online adalah perusahaan penyedia perangkat lunak akuntansi, sedangkan UnionSpace merupakan operator ruang kerja bersama. Adapun Alibaba Cloud sebagai penyedia layanan berbasis sistem komputasi awan.
Dengan Accurate Online sebagai penyedia perangkat lunak akuntansi, setiap transaksi bisnis yang dilakukan nasabah usaha kecil menengah (UKM) dengan akun korporat Bank DBS Indonesia akan secara otomatis tercatat dalam Accurate Online. Harapannya, proses pembukuan nasabah UKM menjadi lebih terkelola dan efisien.
Sementara kerja sama dengan UnionSpace memungkinkan nasabah lama ataupun baru UKM Bank DBS bisa berlangganan sewa ruangan selama enam bulan. UKM Indonesia yang ingin ekspansi ke luar negeri dapat memanfaatkan jejaring UnionSpace internasional.
Adapun bentuk kerja sama dengan Alibaba Cloud adalah nasabah UKM dapat mengakses pelatihan pemanfaatan layanan berbasis sistem komputasi awan untuk bisnis.
Kewajiban pemenuhan rasio kredit UMKM 20 persen tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/12/PBI/2015. Per akhir November 2018, rasio kredit UMKM perbankan dibandingkan total kredit sudah mencapai 20,25 persen.
”Karena skala usaha masih kecil dan menengah, mereka rentan terhadap dampak perubahan. Rasio penyaluran kredit UKM terus ditambah, sambil kami menjaga agar rasio kredit macet (NPL) mengikuti atau di bawah rata-rata industri perbankan. Kami juga berkolaborasi dengan pemerintah dan instansi swasta untuk urusan peningkatan kapasitas UKM,” ujar Rudy saat ditanya media mengenai strategi perusahaan untuk segmen nasabah UKM.
CEO UnionSpace Albert Goh memandang, sudah saatnya membangun ekosistem UKM. Di negara lain, ekosistem UKM lebih dulu matang. Pelaku usaha dan operator ruang kerja bersama saling berkolaborasi.