Jalinsum Kian Memprihatinkan, Perbaikan Jadi Prioritas
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·4 menit baca
BAYUNG LENCIR,KOMPAS—Kondisi Jalan Lintas Sumatera rute Palembang-Jambi memprihatinkan. Di Sejumlah ruas, kondisi jalan mengalami kerusakan sedang hingga berat. Hal ini membuat waktu tempuh perjalanan meningkatkan hingga dua kali lipat karena kemacetan panjang. Bahkan, rusaknya jalan juga menjadi penyebab kecelakaan hingga merenggut korban jiwa.
Suratman (47) hanya bisa menunggu bantuan datang karena truk pengangkut minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) yang dia kemudikan terperosok di bahu jalan lintas timur sumatera di Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin . “Sejak subuh saya berusaha mengeluarkan ban dari tanah merah ini, tetapi bannya tertanam semakin dalam,” kata Suratman, Senin (25/2/2019). Saat itu, Suratman hendak membawa CPO seberat 23 ton dari Sungai Lilin menuju Pelabuhan Boom Baru, Palembang.
Sejak subuh saya berusaha mengeluarkan ban dari tanah merah ini, tetapi bannya tertanam semakin dalam
Menurutnya, kondisi jalan lintas Sumatera (Jalinsum) terutama yang menghubungkan Palembang-Jambi sangat memprihatinkan. Jalan berlubang dan bergelombang hampir terlihat di seluruh ruas jalan yang ia lalui. “Tingkat kerusakan bervariasi, ada yang lubang kecil, hingga separuh jalan berlubang, sehingga kami harus pintar-pintar memilih jalan,” ucap pria asal Medan ini. Kondisi tersebut sudah terjadi sejak empat bulan yang lalu.
Tidak hanya itu, di sejumlah titik ruas jalan , debu pekat juga mengganggu pengendara, beberapa diantaranya juga harus menghidupkan lampu kendaraan untuk memberi tanda. Belum lagi, di bahu jalan, banyak tumpukan tanah bekas galian. Tidak rapinya penimbunan membuat lubang tambahan di bahu jalan.
Suratman menerangkan, di Jalisum ruas Palembang-Jambi ada beberapa titik jalan yang mengalami kerusakan parah di Betung, Kabupaten Banyuasin, dan Kecamatan Sungai Lilin, Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin. Dirinya berharap, ruas jalan ini segera diperbaiki karena dikhawatirkan akan menimbulkan banyak kecelakaan.
Pada Rabu (13/2/2019) terjadi kecelakaan di ruas Jalan Lintas Timur Sumatera rute Palembang –Jambi, tepatnya di JL Lubuk Karet, Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin Sumsel. Akibat kejadian ini, 3 orang tewas dan 10 lainnya luka-luka.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyuasin Supriyadi mengatakan, kecelakaan memang kerap terjadi di Jalinsum ruas Palembang-Jambi. Hal ini disebabkan beberapa hal seperti kondisi jalan yang rusak dan juga tikungan yang cukup tajam di beberapa ruas jalan.
Belum lagi memang kondisi jalan yang sangat sempit tidak sebanding dengan jumlah kendaraan yang lewat, terutama di titik tertentu. “Pelebaran jalan menjadi solusi untuk mengurangi risiko kecelakaan dan kemacetan,” kata Supriyadi.
Sabtu (23/2/2019), Kompas menyusuri Jalan Lintas sumatera dari Palembang-Bayung Lencir Sumatera Selatan sejauh 138 kilometer. Dari penelusuran tersebut, beberapa ruas jalan mengalami kerusakan parah, terutama di Kecamatan Sungai Lilin dan Bayung Lencir.
Akibat jalan rusak, setidaknya dua truk harus terguling, kemacetan hingga 7 km pun terjadi saat itu. Alhasil, untuk mencapai Kecamatan Bayung Lencir, membutuhkan waktu sekitar 7 jam, padahal, jika kondisi lancar, perjalanan di ruas yang sama hanya membutuhkan waktu 4 jam. Jalur Lintas Sumatera, merupakan jalur yang cukup strategis dan menjadi akses utama sejumlah kendaraan pengangkutan komoditas seperti karet, sawit, kayu, dan CPO.
Kepala Dinas Perhubungan Musi Banyuasin Pathi Ridwan mengatakan, akibat kerusakan jalan terjadi sejumlah kecelakaan bahkan sampai merenggut korban jiwa. Kondisi jalan semakin parah, karena hujan yang terus mengguyur. Untuk itu, perbaikan atau bahkan pelebaran jalan menjadi hal yang sangat mendesak.
Pathi menerangkan, melihat betapa berbahayanya jalan tersebut, pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat sekitar memperbaiki jalan secara swadaya. Dengan menambal lubang jalan dengan batu agregat. “Kami sangat berharap jalan segera diperbaiki,” katanya.
Melebihi kapasitas
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Palembang V Syaiful Anwar menjelaskan, dari 390 km panjang jalan Jalan Lintas Timur Sumatera yang menghubungkan Sumsel dengan Jambi dan Sumsel dengan Lampung, sekitar 15 persen diantaranya mengalami kerusakan.
Banyak masyarakat yang menutup saluran ketika membangun sesuatu
Kerusakan jalan yang cukup parah di ruas Palembang-Jambi disebabkan oleh hujan yang membuat air tergenang di jalan dan kendaraan yang melintas melebihi kapasitas jalan. Menurut Syaiful, fasilitas drainase di sepanjang jalan jalinsum memang belum optimal lantaran tertutup oleh pembangunan di bahu jalan . “Banyak masyarakat yang menutup saluran ketika membangun sesuatu,”katanya. Hal ini membuat air tidak mengalir baik.
Belum lagi kendaraan yang melintas melebihi kemampuan jalan. “Banyak kendaraan bertonase lebih dari 20 ton melintasi jalan ini. Padahal, kekuatan jalan hanya sekitar 10 ton. Inilah yang menyebabkan jalan rusak,” katanya. Karena itu, perbaikan akan segera dilakukan.
Untuk perbaikan sejumlah ruas jalan lintas sumatera yang menghubungkan Sumsel dengan Jambi dan Lampung, untuk tahun 2019 telah dianggarkan dana hingga Rp 1,4 triliun. Perbaikan tidak hanya menambal lubang dengan batu agregat tetapi hingga pengaspalan kembali, sampai pemenang lelang diketahui. Dengan perbaikan ini, usia jalan akan lebih panjang bahkan mencapai 10 tahun. Hanya saja, dia berharap agar kendaraan yang melintas dapat diatur sehingga kualitas jalan terjaga.