JAYAPURA, KOMPAS — Harga tiket pesawat melonjak rata-rata dua kali lipat selama liburan Natal 2018. Calon penumpang mengeluhkan lonjakan itu dan berharap ada pengendalian harga.
Di Papua, harga tiket pesawat dari Jayapura ke sejumlah wilayah di Papua dan luar Papua naik drastis. Harga tiket Garuda Jayapura-Kupang, misalnya, Rp 8,4 juta pada 22 Desember 2018. Pada hari biasa, harganya Rp 3 juta-Rp 4 juta. Untuk rute Jayapura-Makassar, harga tiket Batik Air telah mencapai Rp 3,7 juta. Biasanya harga tiket rute itu sekitar Rp 2 juta.
Ambrosius Muyan, salah satu penumpang, Selasa (18/12/2018), membeli tiket pesawat Timika-Papua Rp 2,6 juta. Pada hari biasa, harganya Rp 1 jutaan. ”Ini sangat merugikan masyarakat di kawasan Indonesia timur. Kami tak memiliki pilihan lain karena mayoritas daerah di Papua belum dapat diakses angkutan darat,” katanya.
Kompas juga menelusuri harga di tiket pesawat secara daring dalam rentang 18-31 Desember 2018 untuk semua maskapai dalam satu rute penerbangan, dan untuk penerbangan langsung ataupun sekali transit. Harga tiket pesawat rute Papua-Surabaya Rp 3,7 juta-Rp 6,8 juta, naik dari Rp 1,8 juta-Rp 4,5 juta. Hal serupa juga terjadi untuk penerbangan Jakarta-Ambon dan Jakarta-Kupang yang naik di kisaran Rp 500.000-Rp 2 juta.
Pengawasan
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta maskapai penerbangan menaati aturan batas bawah dan batas atas tiket pesawat kelas ekonomi. ”Kami sudah membuat edaran ke otoritas bandara untuk memonitor hal itu. Kalau ada indikasi harganya melampaui batas atas, kami akan ingatkan,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana Banguningsih Pramesti.
Regulasi batas atas dan batas bawah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 2016. Maskapai kategori full service, seperti Garuda dan Batik Air, diizinkan menjual tarif batas atas hingga 100 persen, sedangkan maskapai medium service, seperti Sriwijaya dan NAM Air, maksimal 90 persen. Adapun maskapai low cost carrier, seperti Lion, Citilink, dan Indonesia AirAsia, maksimal 85 persen.
Sales Manager Garuda Indonesia Cabang Jayapura Radhitya Prastanika mengatakan, pihaknya menetapkan harga tiket pesawat sesuai batas atas yang ditetapkan pemerintah pusat. ”Harga yang kami tetapkan telah sesuai dengan prosedur. Selain itu, biasanya permintaan dari masyarakat jelang hari raya sangat tinggi,” kata Radhitya.