JAKARTA, KOMPAS — Industri layanan daring kebutuhan perjalanan semakin berkembang. Kemudahan yang ditawarkan menjadi daya tarik ketika warga ingin berwisata hiburan ataupun sekadar kunjungan bisnis.
Vice President of Marketing Traveloka Kurnia Rosyada mengatakan, Traveloka menetapkan diri sebagai penyedia layanan daring untuk kebutuhan perjalanan dan gaya hidup. Ini menjadi landasan semua strategi bisnis yang akan diputuskan pada 2019.
Menurut dia, pelanggan Traveloka tidak melulu warga yang akan berwisata ataupun turis. Dalam perjalanan operasionalisasi, pelanggan datang dari latar belakang pelancong bisnis dan kaum urban yang sering pulang kampung. Berangkat dari kondisi ini, keinginan menjadi aplikasi perjalanan dan gaya hidup dinilai paling tepat.
Sepanjang 2018, sepuluh destinasi domestik paling populer di Traveloka adalah Jakarta, Surabaya, Bali, Makassar, Yogyakarta, Medan, Balikpapan, Palembang, Semarang, dan Batam. Temuan internal ini, kata Kurnia, menggambarkan bahwa Traveloka tidak hanya dipakai untuk memesan keperluan wisata bersenang-senang.
Kebutuhan pelanggan
”Kami tidak ingin disebut sebagai ’super-app’. Segala inovasi produk ataupun fitur lahir dari riset kebutuhan pelanggan. Produk penyewaan mobil, misalnya, hadir karena keluhan pelanggan yang kesulitan mengakses kendaraan ketika tiba di kota tujuan,” ujarnya saat jumpa pers, Selasa (18/12/2018), di Jakarta.
Traveloka berdiri pada 2012. Sejak saat itu hingga sekarang, Traveloka beroperasi di Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Indonesia. Aplikasinya telah diunduh lebih dari 40 juta kali.
Sepanjang 2018, Kurnia menceritakan, sejumlah inovasi baru diluncurkan. Tiga inovasi populer ialah fasilitas biaya angsuran atau PayLater, fitur status penerbangan, dan informasi penjualan tiket kereta api jika ada penumpang membatalkan pesanan atau Train Seat Alert. Ketiganya melengkapi deretan produk dan fitur terdahulu. Sebagai contoh, tiket pesawat, hotel, transportasi bus, atraksi, penyewaan mobil, dan jasa pembayaran. Sampai sekarang, penjualan tiket pesawat dan hotel masih mendominasi pendapatan perusahaan.
Sehari sebelumnya, Traveloka dikabarkan mengakuisisi tiga perusahaan agen perjalanan daring di Asia Tenggara. Salah satu di antaranya adalah Pegipegi. Total nilai akuisisi mencapai sekitar 66,8 juta dollar AS.
Traveloka dikabarkan mengakuisisi tiga perusahaan agen perjalanan daring di Asia Tenggara. Salah satu di antaranya adalah Pegipegi.
Public Relations Manager Traveloka Busyra Oryza yang ditemui pada saat jumpa pers, kemarin, menegaskan, saat ini dan tahun 2019 merupakan periode mengejar pertumbuhan bisnis. Akuisisi menjadi salah satu opsi yang mungkin akan diambil untuk mencapai keinginan itu.
”Kebijakan perusahaan secara resmi akan selalu dirilis ke media,” ujarnya saat dikonfirmasi mengenai kabar Traveloka mengakuisisi tiga perusahaan agen perjalanan daring.
Mengutip data World Travel and Tourism Council, industri perjalanan dan wisata berkontribusi langsung 1,8 persen terhadap total produk domestik bruto Indonesia pada tahun 2016 atau sebesar 17 miliar dollar AS. Pada 2017, proyeksi kontribusi langsung naik menjadi 4,3 persen. Persentase sumbangan langsung akan terus meningkat sekitar 5,6 persen per tahun sepanjang 2017-2027.
Pada tahun 2016, persentase investasi perjalanan dan wisata telah mencapai 4,4 persen terhadap total penanaman modal di Indonesia. Selama 10 tahun mendatang atau pada tahun 2027, porsinya diperkirakan naik menjadi sekitar 4,8 persen terhadap total investasi.
Pada 15 November, Traveloka menandatangani perjanjian kerja sama dengan Kementerian Pariwisata. Sebagai mitra resmi pemerintah, Traveloka meluncurkan program #DiscoverWonderfulIndonesia untuk membantu menarik 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia pada 2019. Wujud nyata program ialah rutin mempromosikan 10 destinasi unggulan nasional di platform.
Contoh destinasi unggulan adalah Bromo-Tengger-Semeru yang berlokasi di Malang, Probolinggo, Pasuruan, dan Lumajang. Kurnia mengklaim saat ini pencarian akomodasi dan tiket transportasi ke lokasi tersebut di platform Traveloka semakin marak. (MED)