JAKARTA, KOMPAS – Potensi ekonomi Indonesia yang masih akan terus tumbuh menjadi dasar MUFG Bank Ltd, bank yang berkantor pusat di Tokyo, Jepang, untuk memperkuat aliansi di Indonesia. Oleh karena itu, pembiayaan proyek-proyek infrastruktur menjadi salah satu sektor yang terus diperkuat.
“Tahun ini kami sudah 50 tahun sebagai cabang di Indonesia. Untuk tahun depan, meskipun ada pemilihan umum, kami percaya ekonomi Indonesia tetap akan terus membaik karena Indonesia memiliki banyak potensi,” kata Executive Officer and General Manager Jakarta Branch MUFG Bank Ltd, Daisuke Ejima, dalam diskusi dengan media, Kamis (13/12/2018), di Jakarta.
Menurut ASEAN Head of Global Markets Research MUFG Bank LTD, Leong Sook Mei, pada 2019, Indonesia masih akan menghadapi tekanan eksternal, terutama kebijakan bank sentral Amerika Serikat dan perang dagang antara AS dengan China. Pada triwulan IV-2018, tingkat suku bunga acuan AS akan berada di kisaran 2,25 persen sampai 2,75 persen dan hingga triwulan-III 2019 diproyeksikan sampai pada kisaran 2,75 persen- 3,00 persen.
Dengan demikian, Sook Mei meyakini otoritas di Indonesia telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas rupiah dan melindungi pasar dalam negeri, salah satunya dengan menaikkan suku bunga acuan. Sementara, berkaca dari pemilu pada 2014, biasanya pasar akan merespon dengan sentimen positif terhadap hasil pemilu.
Terkait dengan perang dagang AS dengan China, menurut Sook Mei, pelaku usaha dari Indonesia bisa memanfaatkan peluang untuk mengekspor produk tertentu. Namun, hal ini juga tergantung pada durasi perang dagang tersebut akan berlangsung.
Terkait dengan kondisi perekonomian Indonesia dan langkah MUFG Bank ke depan, Compliance Director Jakarta Branch MUFG Bank Ltd, Damal Bayu Utama, mengatakan, MUFG Bank akan memperkuat aliansi dengan Bank Danamon yang telah diakuisisi sahamnya sebesar 40 persen. Hal itu dilakukan dengan fokus di masing-masing segmen yang telah menjadi fokus selama ini. Selain itu,
Saat ini, MUFG Bank di Indonesia ikut dalam kredit sindikasi beberapa proyek infrastruktur, antara lain proyek kereta ringan (LRT) Jabodebek dan Palembang. proyek jalan tol Jakarta-Cikampek Layang, tol Trans Sumatera, tol di Kalimantan, serta beberapa proyek pembangkit listrik. Terakhir, MUFG juga akan memberikan pinjaman kepada PT Inalum (Persero) dalam mengakuisisi 51 persen saham PT Freeport Indonesia.
“Kita kuat di corporate banking sementara Bank Danamon kuat di retail dan juga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bagaimana mencari nilai tambahnya bagi keduanya yang pada akhirnya berkontribusi bagi industri perbankan dan ekonomi Indonesia,” kata Bayu.
Menurut Managing Director, Head of HR and Banking Operation in Indonesia, Jakarta Branch MUFG Bank Ltd, Dadi Arief Darmawan, MUFG Bank di Indoneia sudah masuk 10 besar bank dengan aset terbesar di Indonesia. Aset MUFG Bank Ltd mencapai Rp 170 triliun.
Meskipun sebagai cabang bank asing di Indonesia, Dadi meyakinkan bahwa MUFG Bank tetap akan terus berkontribusi pada perekonomian Indonesia, termasuk dengan memberikan pembiayaan di proyek-proyek infrastruktur. Dadi pun memastikan, belum ada keputusan mengenai kemungkinan merger MUFG Bank Ltd di Indonesia dengan Bank Danamon. “Kami mempelajari berbagai macam kemungkinan, tapi kami belum ada rencana ke arah itu,” ujar Dadi.