JAKARTA, KOMPAS-- Industri hilir kopi diperkirakan terus tumbuh seiring peningkatan konsumsi kopi dan bonus demografi. Saat ini, konsumsi kopi di Indonesia sebanyak 0,5 kilogram per kapita per tahun.
Dengan perkiraan jumlah penduduk Indonesia pada 2025 sebanyak 320 juta orang, maka konsumsi kopi akan mencapai 160 kilogram (kg). Adapun saat ini, dengan jumlah penduduk 280 juta orang, konsumsi kopi sebanyak 140 kg.
"Angka ini belum menghitung kenaikan konsumsi per kapita," kata Eko Purnomowidi, petani kopi dari Pangalengan, Jawa Barat saat peluncuran buku Kopi Indonesia Coffee Craft & Culture yang diterbitkan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di Jakarta, Rabu (12/12/2018).
Eko mengatakan, perkembangan industri hilir kopi sangat membantu petani. Keberadaan kafe kopi membuat para petani tak lagi memikirkan pemasaran kopi mereka.
”Kami cukup memikirkan kebun saja, yang memang persoalannya sangat banyak. Dari soal hama, bibit, panen, dan sebagainya,” kata Eko.
Kepala Bekraf Triawan Munaf menambahkan, selama ini Indonesia hanya menjadikan kopi sebagai komoditas ekspor. Akibatnya, Indonesia -sebagai penghasil beragam jenis kopi- tidak memperoleh nilai tambah.
"Bandingkan dengan Amerika Serikat yang hanya memiliki dua perkebunan di Kalifornia dan Hawai, tetapi punya jaringan kafe Starbucks yang mendunia," kata Triawan.
Wakil Ketua Asosiasi Kopi Spesial Indonesia Daroe Handojo mengatakan, saat ini Indonesia di posisi ke-4 negara pengekspor kopi. Namun, sebagai negara pengonsumsi kopi, ada di urutan ke-56, atau kalah dari Singapura. (ARN)